Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada perempat final LC 200-2004, Super-Depor kalah 1-4 dari AC Milan di San Siro untuk kemudian membalikkan keadaan dengan kemenangan 4-0 ketika bermain di kandang sendiri.
Barcelona kini tidak punya modal gol away itu. Gol yang bisa sangat berarti dalam duel dengan sistem dua leg kandang-tandang.
Gol yang bisa memacu kepercayaan diri tim yang sedang unggul agregat sekaligus mengikis keyakinan tim yang dalam posisi mengejar.
In the 03/04 season Deportivo La Coruna beat AC Milan 5-4 on aggregate despite losing the first leg 4-1 at San Siro. pic.twitter.com/68Su9jWdcf
— bet365 (@bet365) May 12, 2015
Enrique sendiri mengakui bahwa skor 0-4 menjelaskan bahwa Barcelona pada 14 Februari lalu benar-benar didominasi PSG.
“Hasil itu merefleksikan apa yang terjadi di lapangan. Simpel saja, PSG superior. Pada pergantian babak, ketika skor sudah 0- 2, situasi sudah sangat buruk. Kami mencoba mencetak gol yang bisa mengurangi tekanan, tapi kemudian datang gol ketiga dan keempat mereka,” kata Enrique seperti dikutip dari Marca.
Dalam kondisi seperti itu, tak mudah mengangkat moral tim supaya mereka merasa yakin bisa membalikkan skor.
“Yang kami butuhkan adalah mencetak gol. Kami gagal melakukannya di Paris, tapi akan mencoba lagi di Barcelona dan kami butuh lima,” ujar Sergio Busquets.