Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kondisi positif AC Milan di atas lapangan tidak menular ke luar lapangan. Rencana pengambilalihan klub dari Silvio Berlusconi ke Sino-Europe Sports (SES) masih belum jelas. SES kembali menyiratkan PHP (pemberi harapan palsu) buat I Rossoneri.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Finalisasi seharusnya dilakukan pada Jumat (3/3/2017), tapi batal karena SES tidak memiliki dana 320 juta euro yang dibutuhkan.
Ini adalah penundaan kedua kalinya setelah tercapainya kesepakatan penjualan klub pada Agustus 2016.
SES sudah membayar uang muka sebesar 100 juta euro yang tidak bisa dikembalikan pada Agustus lalu. Lantas 100 juta lagi pada penundaan pertama pada Desember.
Awalnya, SES disebut punya 11 pemegang saham yang dinilai bisa memberikan garansi finansial. Tapi, 11 nama ini menghilang satu per satu sampai Februari lalu.
Saat ini tinggal Li Yonghong yang muncul sebagai pemilik tunggal SES. Situasi ini menimbulkan keraguan terhadap masa depan negosiasi. Apalagi, Li disebut-sebut memiliki masa lalu yang buruk dalam hal investasi.
Este viernes se cerrará la venta del club y el sábado Yonghong Li se convertirá en el nuevo Presidente del AC Milan. pic.twitter.com/ijnIJNuYzp
— AC Milan (@ACMilanGoleador) March 1, 2017
Xinhua melaporkan Li pernah diduga menipu 18 investor senilai 100 juta euro di bidang pertanian. Perusahaan yang terkait dengan Li, Gu Long International, juga diduga memalsukan dokumen kesepahaman antara Pemerintah Thailand dan China dalam pembangunan sebuah kanal.
SES membantah semua isu itu sekaligus memastikan mereka masih serius ingin membeli AC Milan.
“Sambil mengekspresikan kekecewaan tidak bisa menutup negosiasi pada waktu yang ditentukan karena alasan di luar kekuasaannya, SES mengonfirmasi tetap berkomitmen kuat untuk bekerja bersama Fininvest mencapai finalisasi pembelian Milan,” begitu isu pernyataan resmi mereka.