Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Manajer Kelas Dunia di Liga Super China, Harus Bertangan Dingin

By Kamis, 2 Maret 2017 | 23:20 WIB
Mantan pelatih Manchester City, Manuel Pellegrini, saat tiba di pengudian turnamen Copa Sudamericana di Santiago, Cili, pada 12 Juli 2016. Manuel Pellegrini, pernah merasakan dipecat Madrid kendati melakoni start secara meyakinkan. (CLAUDIO REYES/AFP)

Scolari pernah mengalami kegagalan. Selain di Brasil 2014 dan Euro 2004 kala melatih Portugal, Felipao juga dianggap gagal kala membesut Chelsea pada 2008-2009. Namun, ia tidak sendirian.

Kolega mudanya, Andre Villas-Boas, juga dipecat klub London itu tiga tahun setelah Felipao.

Bagaimanapun, AVB, yang berusia 39 tahun, menjanjikan persaingan buat Scolari, yang lebih tua 29 tahun. Musim 2017 akan menjadi musim penuh pertama pria Portugis di Shanghai SIPG.

Pelatih yang sempat dianggap penerus Jose Mourinho usai mereguk kesuksesan bersama Porto itu baru datang ke Shanghai pada November menggantikan Sven-Goran Eriksson.

Musim silam, klub berjulukan Elang Merah itu mungkin menganggap peringkat ketiga sebagai kegagalan, terutama karena keberadaan bintang seperti Hulk.

Kolaborasi AVB dengan penyerang Brasil itu seperti saat menjuarai Liga Rusia 2014/15 bersama Zenit St. Petersburg berpeluang menghentikan deret gelar Guangzhou.

Baca Juga:

Walau begitu, mungkin mudah menyebut CSL sebagai liga penampung pelatih-pelatih buangan dari Eropa. Penghapusan label itu akan tergantung kiprah para pelatih yang dimaksud.

Kontrak Manuel Pellegrini diputus Manchester City pada Mei 2016 untuk memberikan ruang bagi Pep Guardiola.

Padahal, pelatih asal Cile ini telah mempersembahkan gelar juara Premier League 2013/14 dan dua Piala Liga buat City dalam tiga tahun pengabdiannya.

Hebei China Fortune mendatangkannya untuk menggantikan Li Tie pada pertengahan musim lalu. Hebei hanya finis di peringkat ketujuh, sehingga musim 2017 menjanjikan hal yang berbeda pada musim penuh pertama AVB.

Juara di liga papan atas Eropa juga menjadi nilai tinggi Felix Magath.

Eks gelandang itu mengalami dua gelar Bundesliga saat menangani Bayern Muenchen. Namun, kiprah terbaiknya terjadi saat mempersembahkan trofi Bundesliga untuk klub semenjana, Wolfsburg, pada 2008/09.