Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketika berdiskusi tentang kiper-kiper hebat di Eropa, maka biasanya pembicaraan akan berada di seputar Gianluigi Buffon, David De Gea, atau Thibaut Courtois. Nama Samir Handanovic jarang disebut, padahal seharusnya kiper Inter Milan itu pantas juga menjadi bahan diskusi.
Penulis: Dian Savitri
Penjaga gawang berkebangsaan Slovenia kelahiran 14 Juli 1984 itu menjadi salah satu sosok penting I Nerazzurri sejak ia melakukan debut pada 2 Agustus 2012 di ajang kualifikasi Liga Europa. Handanovic juga bisa disebut sebagai pemain veteran di Italia untuk ukuran pemain asing.
Sejak pindah dari klub Slovenia, NK Domzale, ke Udinese pada musim 2004/05, Handanovic selalu bermain di Italia. Selama berada di Udinese, Handanovic berulang kali dipinjamkan ke klub lain, seperti Treviso, Lazio, dan Rimini.
Pindah ke Inter pada musim 2012/13, sejak itu pula Handanovic menjadi kiper utama klub itu. Dia juga sering menjadi last man standing ketika rekan-rekan yang berdiri di depannya bermain di bawah standar.
Handanovic jarang dikaitkan dengan predikat sebagai kiper hebat karena ia lebih sering menjadi outsider, terutama di Eropa. Misalnya, Slovenia gagal lolos ke Euro 2016. Lalu, Inter Milan juga gagal mendapatkan satu tiket di Liga Champion musim ini.
Liga Europa menjadi jatah musim ini. Itu pun Inter gagal lolos juga ke fase knock-out.
Akan tetapi, musim lalu, Handanovic punya peringkat tinggi di kalangan kiper Serie A, yaitu dalam hal penyelamatan dan clean sheet. Musim lalu ia berada di urutan kedua setelah Buffon.
Berikut ini adalah petikan wawancara Handanovic yang diambil dari situs Sport360.
Meski dihubungkan dengan klub besar, seperti Barcelona dan Liverpool, mengapa Anda bertahan di Inter?
Inter adalah klub yang spesial, berkelas, dan menarik.