Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Berkali-kali talenta atau bakat membuktikan perannya yang sangat penting dalam sepak bola. Tapi, di olahraga ini, hati dan gairah selalu punya tempat yang lebih spesial."
Penulis: Rizki Indra Sofa
Peracik tim Atletico Madrid, Diego Simeone, secara gamblang mengungkapkan hal itu sebelum partai leg I babak 16 besar Liga Champion melawan Bayer Leverkusen, di mana tim ibu kota Spanyol itu menang 4-2 di Jerman.
Keyakinan Simeone soal peran dan pentingnya hati dalam sepak bola menjadi tema pas menyambut kunjungan Barcelona ke Vicente Calderon di jornada 24 La Liga 2016/17 pada Minggu (26/2).
Talenta atau bakat rasanya klop diasosiasikan dengan Barcelona, yang memiliki segudang personel berkualitas. Di sisi lain, kekuatan hati dan gairah sudah menjadi ciri Atletico di era Simeone, yang kini tersimbolkan sebagai prinsip Cholismo.
Pas memang, tapi terlalu naif kalau menyebut Barca cuma punya bakat atau talenta tanpa hati dari para pemainnya. Barca, dengan moto Mes Que Un Club (lebih dari sekadar klub), jelas punya prinsip yang mengedepankan soal hati di dalam permainannya.
Pun begitu kasusnya dengan si empunya stadion. Sangat tak logis kalau Atletico diklaim bermodalkan gairah dan hati saja tanpa kualitas individual maupun komunal dari pasukannya.
Kalau tanpa kualitas personelnya, rasanya sulit mencapai kesuksesan yang dimiliki Atleti bareng El Cholo lima tahun terakhir ini.
Hanya, konteksnya menjadi lebih terasa berdasarkan situasi terkini di kedua kubu. Barcelona seperti kehilangan hati, bahkan jiwa.
Baca Juga: