Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Faktor kedua dari sisi permainan ialah penguasaan bola. Dominasi Barca harus mutlak, karena dari sana muncul kesempatan.
Filosofi Barca dalam satu dekade terakhir bisa dibilang kontrol bola absolut dalam pertandingan. Satu prinsip yang bisa berevolusi sejak era Johan Cruyff, tapi tak pernah melenceng dari prinsip utamanya: penguasaan bola.
Musim ke musim, laga ke laga, situasi berubah. Terutama dari era mendiang Tito Vilanova sampai kini di tangan Luis Enrique, terasa betul perubahannya.
Baca Juga:
Asumsi tadi disokong statistik. Jumlah rataan penguasaan bola Barca trennya menurun dari tahun ke tahun. Sejak era kegemilangan Pep Guardiola, puncaknya ada pada musim ketiga.
Saat itu, El Barca bisa mencapai rataan 72,7 persen ball possession. Musim ini? Jumlahnya menurun sampai delapan persen.
Faktor lain yang mencolok ialah makna dari penguasaan bola itu sendiri. Generasi gelandang tidak lagi menjadi distributor bola paling rajin. Xavi Hernandez mulai tidak punya penerus.
Dalam tiga musim terakhir di La Liga, pembagi bola paling aktif di skuat Barca tidak lagi didominasi para gelandang, melainkan mereka yang berposisi di lini belakang!
Sebagai catatan, tak ada satu pun gelandang Barca di posisi 25 teratas pemain dengan operan terbanyak di La Liga musim ini. Sergio Busquets? Dia ada di urutan ke-80!
Perubahan memang terjadi, pun dengan Barcelona. Tapi, perubahan itu masih bisa bermakna positif jika Luis Enrique mampu menyelamatkan musim mereka.