Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kutukan Juara Bertahan: Mourinho, Ranieri, Berikutnya Conte?

By Beri Bagja - Jumat, 24 Februari 2017 | 10:47 WIB
Ekspresi Claudio Ranieri ketika meninggalkan lapangan dalam laga Premier League untuk Leicester City di kandang Burnley FC, Turf Moor, 31 Januari 2017. (GARETH COPLEY/GETTY IMAGES)

Semusim berselang, saat kompetisi edisi anyar berjalan 10 bulan, Mancini sebagai pelatih tim juara bertahan dipecat walau kontraknya tersisa empat tahun lagi.

Meski tidak langsung semusim seperti Mancini, Manuel Pellegrini juga berpisah dengan Man City seusai mempersembahkan titel liga pada 2013-2014.

Pellegrini sempat membawa The Citizens finis di posisi runner-up (2014-2015) dan peringkat keempat (2015-2016) sebelum mengalah dan menyerahkan kursinya kepada Josep Guardiola.

Pengecualian terjadi pada Sir Alex Ferguson. Bukan dipecat, tapi dia pensiun setelah memberikan gelar edisi 2012-2013 bagi Manchester United. 

Kendati masa bakti Sir Alex selesai secara baik-baik, tetap saja temanya sama-sama perpisahan.

Baca Juga:

Teraktual sebelum Ranieri, Jose Mourinho meninggalkan Chelsea hanya setengah tahun pasca-pesta mengangkat trofi EPL 2015-2016. Alasannya mirip dengan Ranieri.

Sebagai pembesut tim juara bertahan, Mourinho membuat Chelsea terpuruk di peringkat ke-16 sampai medio Desember 2015. Kini, kejadian serupa menimpa Ranieri.

Melihat pola runtut yang terjadi, legenda Man United, Gary Neville, sampai memunculkan isu. Jangan-jangan, musim depan giliran Antonio Conte yang dipecat!

Sejauh ini, Conte dengan Chelsea-nya memang menjadi kandidat terdepan juara Premier League 2016-2017. Mereka masih mantap di puncak klasemen dengan keunggulan 8 poin di atas tim runner-up, Man City.

Akankah Conte ikut didepak pada musim-musim mendatang seandainya dia sukses membawa The Blues kampiun tahun ini?

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P