Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ronaldinho
Penanda sebuah era. Ronaldinho datang pada awal revolusi Barcelona. Ia bersama pelatih Frank Rijkaard menjadi simbol perubahan Barca.
Mereka mengubah tim pemalu menjadi jagoan Eropa. Hanya, dalam dua musim terakhir Ronaldinho bersama Barca, ia dijadikan kambing hitam atas performa medioker klub. Faktor kedisiplinan yang jelek disebut sebagai alasan penurunan performa Ronaldinho.
Pep Guardiola datang, Ronaldinho lantas dijual ke Milan pada 2008. "Siklus saya di Barca telah berakhir. Kini tanggung jawab ada di pemain lain.”
Samuel Eto'o
Penyerang asal Kamerun ini merupakan salah satu bomber terbaik yang pernah dimiliki Barcelona. Masa lalunya bersama Real Madrid tak menghalangi cinta pendukung Barca.
Hanya, kedatangan Pep Guardiola mengubah banyak hal. Pep tak punya relasi yang baik dengan Eto'o sehingga memicu kepindahan sang penyerang.
Sepertinya bukan keputusan terbaik buat melepas Eto'o ke Inter pada 2009, karena di musim tersebut ia membantu I Nerazzurri meraih treble.
Zlatan Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic datang sebagai pengganti Eto'o. Awalnya Ibra bisa menjalankan tugas dengan baik sebagai penyerang tengah. Akan tetapi, kisah manis itu kemudian berubah. Relasi buruk Pep dan Ibra mencuat ke permukaan.
Dalam biografinya, Ibra menyebut Pep sosok pengecut. Pep tak memberikan penjelasan apapun ketika Ibra tak dimainkan. Pep bahkan sangat jarang berkomunikasi dengan Ibra. Pada 2010, Ibra lantas pindah ke Milan.