Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cagliari Vs Juventus, Neraka Sant'Elia Dimulai

By Minggu, 12 Februari 2017 | 14:02 WIB
Gelandang Juventus, Tomas Rincon, mengontrol bola saat melawan Atalanta dalam laga Piala TIM di Stadion Juventus, Turin, pada 11 Januai 2017. (VALERIO PENNICINO/GETTY IMAGES)

Pada musim ini, peluang terbaik Cagliari untuk meraih poin adalah laga kandang di Sant'Elia.

Penulis: Dwi Widijatmiko

Perbedaan pencapaian Cagliari saat bermain di rumah sendiri dan tampil di kandang lawan terlalu gamblang terlihat.

Dari 27 poin yang telah dikumpulkan tim asuhan Massimo Rastelli, 23 alias 85 persen berasal dari pertandingan di Sant'Elia.

Dari 11 laga di kandang sendiri, Cagliari hanya kalah dua kali dan menang tujuh kali. Kondisi tersebut diakui Rastelli sebagai kekuatan sekaligus kelemahan timnya.

"Kami perlu mulai mendapatkan lebih banyak poin di partai away. Soalnya, di putaran kedua kompetisi, kami menghadapi partai-partai sulit di kandang sendiri," katanya di Football Italia.

Komentar itu diucapkan sebelum Cagliari mengalami kekalahan ke-10 di partai tandang saat dipukul Atalanta 0-2 pekan lalu. Persis seperti kata-kata Rastelli, setelah Atalanta, Cagliari akan mulai menghadapi "neraka" di Sant'Elia.

Pada putaran pertama, Cagliari lebih banyak menghadapi tim-tim papan tengah dan bawah di kandang sendiri.

Di putaran kedua, mereka bakal lebih sering menjamu tim-tim kuat yang pastinya lebih menyulitkan, macam Inter, Lazio, Torino, dan Milan.

Neraka Sant'Elia dimulai pada akhir pekan ini. Cagliari menjamu juara bertahan dan pemimpin klasemen saat ini, Juventus. Peluang menang Cagliari di Sant'Elia kali ini jelas tidak akan sebesar biasanya.

Perbedaan kekuatan antara kedua tim terlalu besar. Pada pertemuan pertama, Cagliari dihajar 0-4.

"Sebuah pertandingan yang pasti akan sulit. Kami perlu mengerahkan semua kemampuan," ujar Mauricio Isla.

Sang pemain sayap tahu betul kesulitan yang akan dihadapi Cagliari karena dia pernah memperkuat Juventus pada selang 2012-2016. Isla tidak bermain pada pertemuan pertama karena cedera.

Juventus sendiri dalam kondisi bagus. Tim asuhan Massimiliano Allegri sedang dalam streak kemenangan empat pertandingan setelah pada Rabu (8/2), mereka sukses meraih tripoin pada partai tunda pekan ke-18 melawan Crotone.

Kurang Banyak Menang

Rekor pertemuan juga menyudutkan Cagliari. Gli Isolani tidak pernah bisa mengalahkan Juventus dalam 13 duel terakhir di semua ajang.

Satu hal yang bisa menyemangati Cagliari di sisi ini adalah kemenangan terakhir mereka atas Juventus diraih di Sant'Elia, yaitu pada pertemuan pertama musim kompetisi 2009/10, 29 November 2009.

Tingkat kesulitan bagi Cagliari semakin tinggi karena mereka akan menghadapi pertandingan ini tanpa kehadiran salah satu bek andalannya.

Luca Ceppitelli absen karena terganjal skorsing akibat akumulasi kartu kuning. Juga tidak bisa bermain Simone Padoin, eks pemain Juve yang lain.

Absennya Ceppitelli adalah berita buruk mengingat Juventus sudah lama gagal mencetak gol di liga. Kejadiannya pada 22 Oktober lalu ketika kalah 0-1 dari Milan.

Bagi Juventus, partai ini masuk kategori wajib dimenangi. La Vecchia Signora ingin mendapatkan poin semaksimal mungkin demi memantapkan posisi di puncak klasemen sementara konsentrasi mereka masih bisa terpusat ke Serie A.

Dalam waktu dekat, Juventus harus mulai membagi fokus ke ajang lain. Gonzalo Higuain dkk. akan bermain di babak 16 besar Liga Champion melawan Sevilla. Leg pertama digelar pada 22 Februari.

Kemudian pada 1 Maret, I Bianconeri bakal tampil di partai pertama semifinal Coppa Italia menghadapi Napoli.

"Kami masih kurang banyak menang. Saya tegaskan: saat ini 86 poin belum cukup untuk memenangi liga," tukas Allegri dalam jumpa pers.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P