Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tak banyak pelatih yang boleh berbangga bisa mengalahkan tim berkualitas setangguh FC Barcelona. Bos Alaves asal Argentina, Mauricio Pellegrino, menjadi yang pertama melakukannya musim ini.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Kepada jurnalis senior Spanyol Guilem Ballague, Pellegrino sempat memberikan tip alias kiat yang perlu dilakukan buat mengalahkan Blaugrana.
Tip ini berpotensi diulangi Pellegrino saat kedua tim berjumpa akhir pekan ini, atau dipelajari Luis Enrique buat mencegah bencana terulang, atau malah dicontek Unai Emery, pelatih Paris Saint-Germain, sang rival Barca di Liga Champions!
1. Mental
“Melawan Barcelona adalah pekerjaan yang sangat sulit. Yang paling sulit dan butuh waktu adalah meyakinkan anak asuh saya kalau kami pasti punya kesempatan! Kita terbiasa melihat Barca menang telak, sehingga mental lawan bisa terganggu bahkan sebelum laga dimulai.”
Pellegrino mengaku butuh waktu sekitar seminggu buat 'mencuci otak' anak asuhnya bahwa mereka juga memiliki kesempatan meraih sesuatu di Camp Nou.
2. Pengalaman
Luis Enrique y Mauricio Pellegrino fueron compañeros 1 año en el Barcelona (98/99). Aquí, la historia del Flaco https://t.co/v9oxit4aoz pic.twitter.com/GwoU7NEYP2
— Diego Borinsky (@diegoborinsky) February 9, 2017
Faktor paling sulit. Tak semua pelatih pernah berbaju Barcelona, apalagi setim bersama pelatih Barca saat ini, Luis Enrique. Pellegrino adalah salah satu yang mengenal Barcelona dari dalam.
Bersama Enrique, dia menjadi juara La Liga 1998-1999.
"Enrique sangat membantu ketika saya baru tiba di Spanyol," ucap Pellegrino.
Unik memang, tapi belakangan Barca sering kalah oleh tim yang dilatih oleh bekas pemain sendiri. Bilbao menang 2-1 dari Barca di Copa del Rey. Bilbao dilatih Ernesto Valverde, eks striker Barca.
Enrique juga kalah 1-3 di Liga Champions dari Manchester City, yang dilatih Pep Guardiola. Total tiga dari empat kekalahan mereka musim ini diderita berkat peran bekas orang dalam.
3. Mainkan 5 Bek
El Alavés de Mauricio Pellegrino jugará la final de la Copa del Rey ante Barcelona https://t.co/pFs9G0AVn0 pic.twitter.com/a87miyARzn
— TodaPasion (@TodaPasion) February 8, 2017
Lagi-lagi didasarkan pada pengalaman. Sebagai mantan bek Barca, Pellegrino paham kelemahan klub Catalonia ini muncul saat harus berhadapan dengan lima bek!
"Permainan Barcelona tak banyak berubah dalam 25 tahun terakhir. Mereka masih kesulitan saat harus melawan lima bek. Saat masih aktif bermain, saya ingat kami kesulitan melawan Valencia asuhan Claudio Ranieri yang sering memainkan lima bek."
Menurut Pellegrino, fungsi dari memainkan lima bek adalah untuk mencegah Barca memiliki ruang di kedua sisi lapangan, salah satu faktor ofensif terkuat mereka.
Jika diperlukan, Pellegrino juga bisa membanjiri lini tengah dengan pemain mereka, hingga menyisakan satu personel saja di lini depan.
4. Keberuntungan dan Kerja Keras
HISTÓRICO! El #Alaves de Mauricio Pellegrino venció por 1-0 al #Celta de Eduardo Berizzo y jugará la final de #CopaDelRey ante #Barcelona. pic.twitter.com/JSlIgzD2NI
— Sintonía de Gol (@SintoniaDeGol17) February 8, 2017
Satu lagi faktor yang diakui oleh Pellegrino memiliki peran penting ialah keberuntungan dan kerja keras.
Sang bos meyakini faktor dewi fortuna datang melalui kerja keras yang dilakukan pasukannya nonstop sepanjang pertandingan.
"Harus diakui juga, dalam beberapa momen kami beruntung. Tapi, di sisi lain, kami menjalankan strategi tepat di lini belakang dan sangat efektif ketika mempunyai peluang," ucapnya.
"Bukan hanya keberuntungan, tapi lebih kepada kerja keras para pemain. Yang paling sulit adalah menjaga konsentrasi dan ide bermain kami selama 90 menit penuh karena secara kualitas individual, teknik, kecepatan, stamina, mereka lebih baik dari kami."