Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tambahan striker asing bisa dibilang merupakan cara Teco untuk menyempurnakan rancangan jalan keluar terkait problem minimnya gol Persija.
Dia sengaja menyisakan satu slot lini depan dengan tujuan menambah daya gedor tim di Liga 1.
Baca Juga:
Namun, keinginan Teco bisa terbentur sejarah mengingat Persija kerap apes dalam merekrut striker asing. Keadaan ini berlangsung sejak pergantian milenium, di mana cuma segelintir nama yang sukses menyarangkan gol mencapai dua digit.
Koleksi paling banyak semusim adalah 16 gol. Jumlah ini pernah dicapai oleh tiga pemain, yakni Emmanuel De Porras (2004), Greg Nwokolo (2013), dan Pedro Javier Velazquez (2014).
Tak ada satu pun dari mereka yang meraih penghargaan sepatu emas liga di Persija. Catatan tersebut masih kalah dari striker lokal, yakni Bambang Pamungkas dan Budi Sudarsono.
Bepe tiga kali melebihi rekor gol pemain asing, masing-masing pada edisi 2000 (24), 2003 (24), dan 2009 (19), sedangkan Budi mengukir 17 gol di Liga Indonesia 2001.
Belajar dari masa lalu, bukan tidak mungkin Teco mengalihkan sasaran kepada striker lokal, entah melalui seleksi tim U-23 Persija maupun memaksimalkan potensi rekrutan baru yang sudah tersedia seperti Jefri Kurniawan dan Rudi Widodo.