Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Manchester City, Akibat Terbuai 10 Kemenangan Beruntun

By Sabtu, 4 Februari 2017 | 06:15 WIB
Manajer Manchester City, Josep Guardiola, mendampingi anak-anak asuhnya dalam laga Premier League kontra Hull City di Stadion KCOM, Hull, Inggris, 26 Desember 2016. (MATTHEW LEWIS/GETTY IMAGES)

Manchester City sampai pekan ke-23 berada di posisi kelima. Mereka tertinggal 10 poin dari Chelsea yang nyaman di pucuk klasemen, tapi defisit satu poin saja dari peringkat kedua, Tottenham.

Pep mengutarakan kekaguman terhadap kedua rival.

“Tottenham dan Chelsea adalah yang terbaik saat ini perihal pergerakan pemain. Kedua tim tahu persis apa yang harus dilakukan. Kami masih belum berada di tahapan itu sehingga belum bisa tampil secara konsisten,” kata Pep.


Manajer Manchester City, Josep Guardiola (kedua dari kiri), memeluk Sergio Aguero seusai The Citizens menang atas Burnley dalam laga Premier League di Stadion Turf Moor, Burnley, Inggris, 26 November 2016.(ALEX LIVESEY/GETTY IMAGES)

Walau sang bos "cemburu" terhadap tim lain, para fan City bisa berharap Pep takkan meninggalkan falsafahnya. Namun, beban Pep akan semakin berat musim depan.

Dante, bek Nice yang pernah bermain di bawah arahan Pep di Bayern, mendukung sang arsitek untuk bisa mencatat kesuksesan di Stadion Etihad.

“Pep adalah pelatih yang bekerja dengan seratus persen komitmen terhadap filosofinya. Jadi, para pemain mesti memahami filosofi itu seratus persen pula. Tentu saja permainan di Inggris lebih berat dan bertenaga," ucap bek tengah asal Brasil itu di FourFourTwo.

"Mungkin ia akan merasa tahun pertama berjalan berat, tapi begitu para pemain mampu menyesuaikan diri dengan falsafahnya, terhadap cara berpikirnya, mereka akan membaik,” katanya.

[video]https://video.kompas.com/e/5303656991001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P