Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bersama Semen Padang, Tambun Naibaho Punya Tekad Besar

By Selasa, 31 Januari 2017 | 06:01 WIB
Striker Tambun Naibaho (kiri) bersama pelatih kawakan Parlin Siagian seusai membawa PSMS Medan mengalahkan Persinga Ngawi memenangi final Piala Kemerdekaan 2015 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. (ABDI PANJAITAN/JUARA.NET)

Pamor striker Tambun Naibaho di sepak bola nasional mulai melejit ketika memperkuat PS TNI di TSC 2016. Pemain kelahiran Samosir itu kini membela Semen Padang dan siap menunjukkan diri sebagai pemain depan lokal potensial.

Pada TSC 2016, PS TNI tak diperkuat pemain asing. Pada akhir turnamen jangka panjang itu, Tambun Naibaho menjadi pemain produktif kedua di PS TNI dengan mencetak lima gol.

Catatan itu membuat Semen Padang tertarik dan menyodorkan kontrak semusim kepada pemain berusia 26 tahun ini.

Sebenarnya, kecemerlangan Tambun dimulai saat menjadi bagian PSMS Medan yang menjuarai Piala Kemerdekaan 2015.

Nama Tambun pun mulai diperbincangkan, apalagi Indonesia beberapa tahun terakhir dinilai mengalami krisis pemain depan. Kini, aksi Tambun untuk musim 2017 banyak ditunggu.

”Mental itu sangat memengaruhi keberhasilan. Terkadang, kami kalah dan juga menang."

Striker Semen Padang, Tambun Naibaho

Namun ada beberapa hal yang menarik terkait Tambun. Misalnya tentang bakatnya, dia ditemukan oleh pelatih kawakan Parlin Siagian pada 2009 dalam turnamen Sihar Sitorus Cup di Samosir.

Kemudian, dia juga tercatat menjadi satu-satunya pemain sepak bola profesional dari Samosir, Pangururan.

Tambun pernah diklaim cedera parah dan diprediksi kariernya bakal habis oleh beberapa media di Medan. Namun, dia justru melejit bersama PSMS Medan dengan menjadi top scorer klub itu pada 2012.

”Awal perjuangan karier saya menuju sepak bola pro dimulai dari terpantau di turnamen itu oleh Pak Parlin Siagian,” kata Tambun kepada JUARA.

”Ada kebanggaan, kalau saya dianggap menjanjikan oleh pelatih nasional. Hingga saya direkomendasikan untuk dilatih secara profesional.”

Baca juga:

Namun saat itu, Tambun tak mau menyimpan kebanggaan terlalu lama di hatinya. Pemain yang mengidolakan Saktiawan Sinaga ini sadar menjadi pesepak bola handal tak mudah.

”Mental itu sangat memengaruhi keberhasilan. Terkadang, kami kalah dan juga menang. Terkadang, saya juga mengalah dan itu untuk menang,” ucap Tambun.

Tambun pun punya harapan dengan kehadirannya di sepak bola Indonesia. Dia ingin menjadi bagian dari motivasi bagi pesepak bola dari daerah, khususnya di Samosir.

”Saya tidak mau selamanya menjadi pesepak bola pertama dan terakhir dari sana (Pulau Samosir). Saya berharap kehadiran putra-putra daerah berbakat dari Samosir.”

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P