Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eks Pilar Timnas U-19 Masuk Klub Besar, Semoga Bukan Pernikahan Dini

By Jumat, 27 Januari 2017 | 22:45 WIB
Pesepak bola asal Indonesia, Bagas Adi Nugroho (kanan), dan Hanif Sjahbandi, sedang berlatih di FC Tokyo. (Dok. MSG)

 

Ketentuan tiga pemain U-23 sebagai starter di kompetisi 2017 boleh jadi tak banyak membantu. Selain Asnawi, PSM sudah memiliki pemain muda yang sudah dimainkan di TSC, seperti Ridwan (21), Wasyiat Hasbullah (22), Andri Faisal Amru (22), plus top scorer ISC U-21, Irfan Jaya.

Sementara itu, pemain U-23 di kubu Singo Edan saat ini berjumlah sembilan! Bukan tak mungkin perkembangan para pemain muda ini terhambat karena cuma menjadi pelengkap di klub anyar.

Baca Juga:

Pengalaman senior mereka dari Indonesia U-19 era Indra Sjafri, yakni Muchlis Hadi Ning dan Maldini Pali, menjadi pelajaran.

Keduanya kerap menjadi penghuni bangku cadangan. Saat ada permintaan dari Bhayangkara FC, PSM pun tak keberatan melepas Muchlis dan Maldini.

Kondisi berbeda dialami Ricky Fajrin (Bali United), Hansamu Yama (Barito), Paulo Sitanggang (Barito), Yanto Basna (Persib), Putu Gede Juni Antara (Bhayangkara), Evan Dimas (Bhayangkara), M Hargianto (Bhayangkara), Ilham Udin (Bhayangkara), Septian David Maulana (Mitra Kukar), atau Ichsan Kurniawan (Sriwijaya FC).

Mereka beruntung karena bergabung dengan tim yang tak lupa mengutamakan pemain muda. Beratnya persaingan ini bukannya tak disadari.

"Semua pemain ingin mendapatkan tempat di posisi inti. Tapi, Arema adalah tim besar yang dihuni banyak pemain senior," kata Bagas kepada BOLA.

Hanif sependapat. "Bermain di tim yang diisi pemain berkualitas tentu berbeda. Saya sendiri akan terus belajar dan berusaha memberikan yang terbaik saja," ucapnya.

Adapun Aji sebagai komandan kedua anak muda ini memilih bersikap diplomatis. "Soal kans bermain, semua pemain punya kesempatan yang sama selama mau bekerja keras dan memang mampu bersaing. Toh banyak juga bukti bahwa pemain muda bisa bersaing dengan pemain senior," tuturnya.

Hanya, patut diingat bahwa sikap Aji berbeda ketika dihadapkan dengan Sadil. Pemain yang disebut sebagai anak kesayangan Aji ini akhirnya memastikan bertahan di Persela kendati sebelumnya sempat disebut dekat dengan Arema.

Aji diyakini tak tega melihat Sadil banyak menghabiskan waktu di bangku cadangan karena ia mesti bersaing dengan bintang sekelas Esteban Vizcarra.

Menarik untuk melihat pertaruhan Asnawi, Hanif, Bagas, serta Raffl i di tim besar. Semoga kisah akhirnya tidak seperti penggalan lagu Pernikahan Dini yang dinyanyikan Agnes Monica.

Pernikahan dini...bukan cintanya yang terlarang...hanya waktunya belum tepat...merasakan semua.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P