Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Stefano Cugurra alias Teco memulai perjalanannya bersama Persija Jakarta. Pelatih berkebangsaan Brasil itu memimpin latihan resmi perdana dalam rangka mempersiapkan diri menyambut musim baru di POR Sawangan, Depok, pada Sabtu (21/1/2017) sore.
Penulis: Indra Citra Sena
Tabloid BOLA berkesempatan mengenal Teco lebih dekat. Berikut adalah petikan wawancara dengan pelatih yang begitu lancar berbahasa Indonesia lantaran pernah menjadi asisten Jacksen F Tiago di Persebaya Surabaya pada awal 2000-an tersebut.
Bagaimana latihan perdana di Persija?
Saya awali dengan latihan fisik dulu karena para pemain sudah lama tidak merumput dan baru selesai liburan selama sebulan. Soal pematangan semua harus bekerja keras memenuhi segala aspek, mulai dari fisik, teknik, hingga taktik, sedari awal tahun seperti sekarang.
Soal bursa transfer. Perlukah Persija menambah pemain?
Menurut saya Persija masih kekurangan pemain. Harus ada minimal enam orang lagi. Mengenai posisinya nanti akan saya diskusikan terlebih dahulu dengan manajemen. Yang pasti harus ada tambahan striker.
Kira-kira siapa pemain asing yang dibidik?
Sudah ada beberapa nama, termasuk yang pernah bekerja bareng saya di Osotspa dan Royal Thai Navy (Liga Thailand). Posisinya striker. Soal nama dan dari negara mana tunggu setelah resmi dalam waktu dekat.
Ada yang sudah habis kontrak, tinggal negosiasi harga dan gaji dengan manajemen Persija.
Tanggapan Anda soal isu pembatasan usia pemain?
Saya kira persoalan ini masih harus menunggu keputusan final dari PSSI. Buat saya pribadi, seharusnya klub diberi waktu satu tahun sebelum pembatasan usia itu benar-benar diterapkan agar kami bisa mempersiapkan diri.
Kalau tiba-tiba pemain senior dikeluarkan begitu saja kan kasihan. Dia kehilangan mata pencarian utama. Padahal, selama ini kontribusi mereka besar bagi klub, tapi lagi-lagi kembali ke PSSI. Bila memang sudah ada keputusan, kami akan mematuhinya.
Kenapa memutuskan kembali ke Indonesia?
Saya tujuh tahun berkecimpung di Liga Thailand. Kompetisi di sana tak begitu bagus ketika saya datang, tapi perlahan-lahan mengalami perkembangan dari segi fasilitas sepak bola di masing-masing klub. Setiap tahun semakin maju sampai sekarang saya kira Thailand sudah jauh lebih bagus.
Saya balik ke Indonesia karena punya keluarga di sini. Istri saya, Miranda Herlinda, lahir di Jakarta, tapi tinggal di Surabaya. Saya juga merasa nyaman melatih di Indonesia.
Harapan saya tak cuma membantu Persija, tapi juga membangun sepak bola Indonesia. Kita semua harus sadar, sepak bola bukan sekadar mencari pemain bagus atau pelatih top, melainkan juga membangun struktur pembinaan pemain.
Saya ingin mengusulkan kepada Persija agar lebih memperhatikan pembinaan pemain muda untuk jangka panjang.
Apa makanan favorit Anda di Indonesia?
Nasi goreng dan soto ayam. Di Surabaya dulu saya juga suka menyantap rawon.
Mengapa Anda dipanggil Teco?
Nama saya panjang. Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues. Ada teman dulu bilang supaya mudah dipanggil Teco saja. Lebih simpel.
Seperti apa gaya kepelatihan Anda?
Saya ingin dekat dengan semua pemain. Saya senang mengenal mereka secara personal. Saya berbicara di depan semua pemain sehabis latihan, tapi ada juga saat di mana saya akan mengajak mereka berinteraksi satu per satu.
Dengan ini saya bisa memahami bilamana mereka punya masalah pribadi yang mengganggu perfoma di atas lapangan. Ketika dia bercerita, saya akan coba membantu sekaligus mencarikan solusi terbaik.
Gaya seperti ini terinspirasi dari siapa?
Saya terinspirasi gaya melatih Carlos Alberto Parreira. Dia pelatih Brasil saat menjuarai Piala Dunia 1994. Saya pernah kursus juga bersama dia beberapa tahun silam.
Permainan seperti apa yang Anda sukai di atas lapangan?
Saya suka kerja sama tim, bukan cenderung bertahan atau menyerang. Semua pemain harus bergerak di atas lapangan. Saya tak suka melihat pemain berjalan kaki dan malas mengejar bola ketika bertanding.
Kalah tak masalah asalkan permainan lawan memang lebih baik dan kami sudah bermain sesuai dengan keinginan saya.
Tanggapan Anda soal stadion kandang Persija?
Semua tahu lebih baik main di dekat Jakarta. Kami mau di Patriot, tapi tetap harus mengurus perizinannya. Bermain di dekat Jakarta itu penting untuk menjaga kebugaran pemain.
Kita tunggu saja kabar bagus dari manajemen soal penggunaan Stadion Patriot.
Realistiskah target menembus papan atas LSI 2017?
Saya kira segenap personel Persija tentu akan bekerja keras untuk menggapai posisi lima besar. Manajemen meyakini dengan komposisi pemain yang ada kami bisa menembus lima besar.