Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Timnas: Rekam Jejak Asisten Pelatih Lokal

By Kamis, 19 Januari 2017 | 10:46 WIB
Rahmad Darmawan, Mundari Karya, Syamsudin Umar, Yeyen Tumena, dan Widodo Cahyono Putro, (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA, ERLY BAHTIAR/BOLA, FERNANDO RANDY/BOLA)

Selain RD sebagai pemula di era 2000-an, PSSI pernah menempatkan Syamsudin Umar sebagai pendamping Kolev (2007).

Tetapi, kiprahnya usai menjadi asisten pelatih tak mentereng seperti RD.

Setelah Syamsudin Umar, Widodo Cahyono Putro mendapat giliran. Ia menjadi asisten dari Alfred Riedl pada 2010 dan 2014.

Hasilnya? Masih belum terlihat.

Saat ini, ia masih menangani Sriwijaya di TSC 2016 dan berlanjut ke LSI 2017.

Di TSC, Widodo membawa tim besutannya finis di posisi keempat.

Di bawah era 2000-an, Danurwindo menjadi salah satu sosok yang populer dengan status asisten pelatih asing.

Dia pernah mendampingi Yosep Masopust (Cekoslovakia) pada 1986 dan Romano Matte (Italia) pada 1994-1995.

Setelah "lulus" dari penugasannya itu, Danurwindo berhasil meloloskan Indonesia ke putaran final Piala Asia 1996.

Jauh sebelum Danur, ada nama Sugih Hendarto.

Dirinya identik dengan pelatih Indonesia pada 1975-1976, Wiel Coerver (Belanda).

Selepas ia menjadi asisten Coerver, Sugih menjadi pelatih papan atas nasional, terutama saat membesut Persija pada 1980-an.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P