Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Australia Terbuka 2017, Go GrAndy

By Daniel Sianturi - Jumat, 13 Januari 2017 | 23:28 WIB
Petenis Inggris Raya, Andy Murray, mengangkat trofi juara setelah mengalahkan Novak Djokovic (Serbia) pada babak final ATP World Tour Finals di O2 Arena, London, Inggris, Minggu (20/11/2016). (GLYN KIRK/AFP PHOTO)

Musuh terbesar lainnya sudah barang tentu adalah Novak Djokovic. Andy Murray dan Novak Djokovic adalah rivalitas terkini dunia tenis tungal putra pada khususnya.

Setelah periode Roger Federer (Swiss) dan Rafael Nadal (Spanyol), Andy dan Novak adalah penguasa tenis tunggal putra.

Jika bicara jumlah gelar di ajang Grand Slam, Djokovic memang di atas Andy Murray. Bila Andy baru punya tiga gelar, Djokovic bahkan sudah punya 12 gelar di ajang Grand Slam.

Tahun 2016 saja, gelar ke-11 dan ke-12 di Grand Slam didapat Djokovic dengan menumbangkan Andy Murray di final, Australian dan French Open.

Kini sudah seharusnya bagi Andy Murray untuk lebih percaya diri bila berjumpa Novak Djokovic.

Posisi nomor satu dunia aalah salah satu modal penting untuk mengalahkan Novak. Namun, selain bugar dan cermat, Andy Murray juga harus fokus dan konsisten.

Unforced error harus diminimalkan. Andy juga harus memperbaiki servis pertamanya.

Bila Andy banyak melakukan ace itu akan sangat membantu. Pun saat menerima servis, Andy harus dapat membuat return serve yang brilian, agar Djokovic kesulitan sesudahnya.

Sudah terlalu sering Andy Murray mengalami kekalahan dari Novak Djokovic.


Petenis putra Inggris Raya, Andy Murray, mengembalikan bola pukulan lawannya, Guido Pella (Argentina), saat menjalani partai keempat babak semifinal Piala Davis Grup Dunia di Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia, Minggu (18/9/2016).(ANDY BUCHANAN/AFP PHOTO)

Sebelas kemenangan Andy masih terlalu sedikit bila dibandingkan dengan jumlah kekalahannya yang sebnayak 25 kali dari Djokovic.

Terakhir, Andy Murray harus mengakui keunggulan Novak Djokovic pada turnamen pemanasan yang dilangsungkan di Qatar pekan lalu. Pada pertandingan yang berlangsung hampir 3 jam itu, Andy menyerah 3-6,7-5 dan 4-6.

Kekalahan itu jangan jadi modal buruk bagi Andy Murray untuk menjalani Australian Open yang akan dimulai pekan depan.

Pun termasuk bila Andy Murray akan bertemu dengan Novak Djokovic di lapangan Rod Lover Arena di Melbourne Park pada final tunggal putra Grand Slam Australia Terbuka tahun ini.

Bila itu terjadi semoga kali ini, dengan penampilan bugar, cermat fokus dan konsisten, giliran Andy Murray yang jadi juara. Go GrAndy!

Kita pun berharap Australia Terbuka kali ini akan menyajikan hiburan dan sejumlah pertandingan menarik sepanjang turnamen.

Petenis putra lain yang saya harapkan bisa bersinar adalah “Si Matahari Asia”, Kei Nishikori. Selain itu, juara Amerika Terbuka 2016, Stanislas Wawrinka juga layak dinanti sepak terjangnya, pun finalis Wimbledon 2016, Milos Raonic.

Sekali lagi bersabarlah kita sejenak dan selamat menantikan serta menikmati Australia Terbuka dari sektor tunggal putra, sembari menantikan kembali mesranya hubungan bilateral Indonesia dan Australia.

#RinganJari #AndyMurray #AustralianOpen

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P