Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dia sama sekali tidak menganggap kedua nama itu sebagai pesaing. “Justru keberadaan Slamet dan Asep bisa membantu saya lebih cepat beradaptasi," ujarnya.
Kehidupan mapan dari pesepak bola juga patut disyukuri Fandi. Ini berarti keputusannya mengubur mimpi menjadi arsitek beberapa tahun lalu terbukti tidak sia-sia.
“Dulu misalnya gagal jadi pesepak bola profesional, mungkin sekarang saya bertitel arsitek. Menurut saya arsitek itu seni, sama seperti bermain sepak bola,” ujar Fandi disertai senyum.
[video]https://video.kompas.com/e/5280320737001_v1_pjuara[/video]