Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Premier League dikenal dengan kompetisi ketatnya. Kesengitan persaingan itu melebar sampai perekrutan pemain, termasuk di bursa transfer pertengahan musim. Aktivitas di bursa Januari kerap mengesankan keterdesakan, tapi bukan tanpa keberhasilan.
Penulis: Christian Gunawan
Setelah musim berjalan separuh, klub seharusnya telah mendapatkan tim terbaiknya. Namun, perjalanan takkan semulus yang diharapkan.
Cedera dan masalah kedalaman pasukan yang belum lengkap menjadi alasan pembelian pada Januari.
Keterbatasan waktu, jendela transfer hanya terbuka selama sebulan, merupakan penyebab aktivitas penggaetan pemain pada pertengahan musim ini tidak seramai musim panas.
Selain itu, klub penjual, terutama sesama kubu Premier League, juga tak gegabah melepas pemain menuju paruh kedua musim.
Pada sejumlah kesempatan, beberapa klub tampak memanfaatkan otot besar finansial mereka untuk melemahkan pesaing.
Hanya, mereka tak bisa leluasa melakukannya karena para rival akan memasang banderol tinggi buat andalan yang diincar.
Anggapan melemahkan lawan juga boleh jadi kalah dari alasan utama, yakni memperkuat diri. Dana besar pencomotan pemain dari kubu lawan menguatkan alasan utama tersebut.
Jose Mourinho, bisa mengubah keputusan setelah perkembangan selama Desember. Seperti sudah disebut di atas, harga tak melulu sejalan dengan kualitas.
Namun, keberhasilan klub dalam bursa transfer Januari juga bukan hal yang aneh, apalagi jika ditarik dengan uang besar.
Baca Juga:
Bagaimanapun, bursa tengah musim ini adalah periode kesempatan terakhir pada musim berjalan untuk menambah amunisi.
Walau sejak sebelum pergantian tahun mereka kerap berusaha meredakan kabar mengenai kebutuhan akan pemain anyar, para pelatih sering melakukan manuver yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Mereka malah bergeming meski diisukan akan menggeliat. Jose Mourinho misalnya, malah mengisyaratkan akan melepas pemain alih-alih membeli pada Januari.
Ia menilai Manchester United besutannya kini sudah tak membutuhkan tenaga baru. Bek Victor Lindelof, yang kabarnya hampir pindah dari Benfica, pun bersiap melihat kariernya berseragam United mengabur.
[video]https://video.kompas.com/e/5268477635001[/video]
Tak kurang, klub-klub Premier League sering mengejutkan dengan pemboyongan yang memakan biaya besar.
Fernando Torres sempat menjadi pemain dengan transfer tertinggi di Inggris saat diboyong Chelsea dari Liverpool pada 2011 dengan 50 juta pound.
Efek Torres bersama The Blues tak berbuah gelar liga, tapi berakhir lumayan. El Nino berandil dalam kesuksesan Si Biru meraih trofi Liga Champion. Ia masih meraih dua trofi lagi bersama Chelski.
Fernando Torres-Chelsea #Nostalgia pic.twitter.com/hejghZbYML
— Majian Ginobili (@cristopherjin) November 28, 2016
Bursa Januari ini sering kali menegaskan bahwa mahal tak sertamerta bagus. Kondisi itu berlaku untuk pemain-pemain yang direkrut di bursa transfer Januari.
Bahkan, lima besar termahal sepanjang sejarah transfer musim dingin di Premier League bukanlah pembelian terbaik.
Tak pelak, nilai besar tampak menjadi cara awal klub untuk meyakinkan banyak pihak, mulai dari klub penjual sampai para fan. Sayang, nilai tinggi tak selalu sinkron dengan kualitas.
Luis Suarez adalah contoh paling pas. Rekrutan terbaik tengah musim di Premier League ini bukanlah pemain dengan nilai transfer tertinggi pada bursa periode itu. Si Pistol bahkan tidak masuk lima besar termahal.
Ia hanya kedelapan termahal setelah lima pemain yang disajikan dalam grafis di bawah, plus Juan Cuadrado (dari Fiorentina ke Chelsea dengan 26 juta pounds) dan Darren Bent (Sunderland ke Aston Villa, 24 juta).
[video]https://video.kompas.com/e/5268517977001[/video]
Pada perkembangannya, cukup sukar membandingkan Luis Suarez dengan Darren Bent.
Dari lima besar pemain termahal pada Januari, boleh jadi Edin Dzeko yang paling mampu memberikan pengaruh di Premiership.
In December 2013, Luis Suárez broke the Premier League record for goals scored in a calendar month with 10 goals for Liverpool. pic.twitter.com/B1lCL5ODm7
— LFC KNOWLEDGE (@LFCknowledge) December 30, 2016
Eks penyerang Wolfburg itu merasakan dua gelar liga bersama Manchester City.
Andy Carroll sering disebut sebagai transfer terburuk di EPL dan Juan Mata di Man United bisa mengikuti jejak Carroll jika mandek di sebuah Piala FA saja.
Sebaliknya, harga murah tak berarti mutu rendah. Nilai pembelian empat dari lima transfer terbaik bursa musim dingin ini tidak sampai mencapai dua digit juta pound.
Demikianlah Premier League menjadi rumit dalam kelicinan bursa Januari.
[video]https://video.kompas.com/e/5267974825001[/video]