Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini 4 Calon Pelatih Persija Jakarta Musim Depan?

By Segaf Abdullah - Senin, 26 Desember 2016 | 14:56 WIB
Pelatih klub Thai League, Royal Thai Navy, yang diisukan bakal membesut Persija Jakarta, Stefano Cugurra alias Teco, saat berpose bersama keluarga kecilnya pada 2015. (SAHLUL FAHMI/JUARA.NET)

Persija Jakarta bakal dinakhodai pelatih asing pada musim kompetisi 2017. Hal itu mengacu pada pernyataan sang Presiden klub, Ferry Paulus, beberapa waktu lalu.

Persija tidak memperpanjang kontrak pelatih terdahulu mereka, M Zein Al Hadad. Kontrak juru taktik berusia 55 tahun itu memang hanya sampai Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016 kelar.

Lebih jauh, Ferry Paulus memastikan bahwa bakal bos Ismed Sofyan dkk musim depan adalah warga negara Brasil dan sudah kenyang pengalaman di persepakbolaan Thailand.

Padahal, pada putaran pertama TSC, Persija sempat memakai jasa pelatih asal Brasil, Paulo Camargo. Namun, dia dianggap gagal mengangkat performa tim serta urung meningkatkan produktivitas gol para penyerang tim ibu kota.

Sedikitnya empat pelatih asal Brasil masing-masing menangani empat klub berbeda pada Thai League 2016 alias kasta tertinggi liga Thailand.

Berikut deretan calon pelatih Persija menurut JUARA.net untuk musim kompetisi 2017:

1. Stefano Cugurra (Royal Thai Navy, 42 tahun)

Di antara ketiga nama lain, Cugurra menjadi pelatih yang paling berpengalaman di Thailand. Karier kepelatihan juru taktik kelahiran Rio de Janeiro itu berkutat di Negeri Gajah Putih sejak 2010.

Sejak itu, empat klub berbeda sudah ditangani Cugurra. Mulai dari Chiangrai United, Phuket, Osotspa, hingga yang terkini adalah Royal Thai Navy.

Pada klasemen akhir Thai League 2016, Cugurra membawa Navy bertengger di urutan ke-14 dari 18 klub peserta. Klub tersebut pula diperkuat bek naturalisasi Indonesia, Victor Igbonefo.

Cugurra semakin dikaitkan berlabuh ke Persija musim depan setelah Igbonefo terlihat berlatih bersama Ramdani Lestaluhu dkk pada dua laga sisa TSC.

"Igbonefo hadir pada sesi latihan setelah dia diajak Greg (Nwokolo). Lalu saya izin ke Pak Ferry Paulus dan Pak Ferry tidak masalah katanya," ucap Mamak, sapaan Al Hadad, beberapa waktu lalu.

Jika ingin kembali dikaitkan, penyerang Persija Greg Nwokolo memang sempat dilatih Cugurra saat dipinjamkan Pelita Jaya ke Chiangrai United selama setengah musim pada 2012.

Melalui akun Twitter miliknya, @StefanoCugurra, ia menegaskan bahwa pernah berkarier di Indonesia selama lima tahun. Diketahui, Teco, sapaan karib Cugurra, sempat menjadi asisten pelatih di Persebaya Surabaya dari 2005 hingga 2008.

"Keinginan kembali ke Indonesia tetap ada. Istri saya orang Surabaya, jadi saya punya banyak keluarga di sana. Selain itu, saya punya memori bagus saat bersama Persebaya. Cita-cita saya adalah bisa menjadi pelatih kepala di salah satu klub di Indonesia dan bisa membawa klub itu menjadi juara," kata Teco kepada JUARA pada 2015 lalu.

2. Sergio Farias (Suphanburi, 49 tahun)

Thai League 2016 menjadi kali kedua Farias mengarsiteki Suphanburi. Sebelumnya, mantan juru strategi Brasil U-20 itu sempat setengah musim melatih klub bersangkutan pada akhir 2014.

Setahun menangani klub India Super League, NorthEast United FC, pada musim 2015-2016, Farias memutuskan untuk kembali menerima tawaran Suphanburi setelahnya.

Tersisa tiga-empat laga, liga Thailand harus terhenti lantaran alasan force majeur. Kompetisi dihentikan menyusul wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej.

Pada klasemen akhir, Farias mengantarkan Suphanburi becokol di papan tengah dengan 38 poin hasil dari 10 kemenangan, delapan imbang, dan 13 kalah.

Di samping itu, Pencapaian tertinggi Farias yakni saat mengantarkan klub K-League alias kasta tertinggi liga Korea Selatan, Pohang Steelers, menjuarai Liga Champions Asia 2009.

 

3. Alexandre Polking (Bangkok United, 40 tahun)

Polking memulai petualangannya di Negeri Gajah Putih saat menjadi asisten pelatih timnas Thailand pada 2012. Pelatih blasteran Brasil-Jerman itu dipercaya pelatih kepala Winfried Schafer kala itu sebagai asistennya.

Seiring pemecatan Schafer pada medio 2013, Polking pun mencari peraduan lain. Army United menjadi pelabuhan anyarnya saat itu.

Semusim bersama Army United, Polking ditunjuk sebagai juru latih Suphanburi pada Januari 2014. Namun, pelatih yang biasa dipanggil Mano itu dipecat lima bulan berselang.

Teraktual, pencapaian Polking bersama Bangkok United terbilang bagus. Pada Thai League 2016, tim asuhannya sebetulnya memiliki kans keluar sebagai juara.

Namun, selisih lima poin dengan pimpinan klasemen, Muangthong United, dalam tiga laga sisa pupus untuk dikejar setelah Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) memberhentikan kompetisi.

4. Alexandre Gama (Chiangrai United, 48 tahun)

Peluang Gama untuk melatih Persija boleh dibilang nyaris mustahil. Soalnya, eks pelatih Buriram United pada rentang 2014-2016 itu baru saja meneken kontrak dengan klub Thai League lainnya, Chiangrai United.

Akan tetapi, polemik pelatih baru dan klub peminang semodel Marcelo Bielsa dan Lazio bukan tidak mungkin terjadi pada Gama dan Chiangrai.

Kala bersama Buriram, prestasi Gama terbilang mengilap. Dia membawa klub berjulukan The Thunder Castles tersebut meraih treble pada 2015.

Pada tahun tersebut, Gama mengantarkan Buriram menjuarai tiga ajang bergengsi nasional yakni Thai League, Thai FA Cup, dan Thai League Cup.

Persentase kemenangan Buriram sejak dibesut Gama juga terhitung fantastis, 66, 98 persen!

Dari total 106 laga yang dimainkan, tim peringkat keempat Thai League 2016 itu mencatatkan 71 kemenangan, 22 imbang, dan 13 kalah serta mencetak 230 gol dan kemasukan 91.

[video]https://video.kompas.com/e/5257650393001[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P