Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tottenham menjaga tekanan terhadap papan atas dengan raihan tiga poin saat menjamu Burnley pada Minggu (18/12). Dengan kelebihan stok pemain yang lebih mumpuni, Spurs akhirnya menang mesti melewati perlawanan keras The Clarets, yang unggul lebih dulu.
Penulis: Christian Gunawan
Setidaknya ada tiga pemain Spurs dengan lakon berbeda yang bisa dikedepankan dalam kemenangan itu.
Dele Alli membuat gol penyama kedudukan. Gol itu adalah kedua yang dibuat gelandang berusia 20 tahun itu di White Hart Lane musim ini, menyamai torehan musim lalu.
Sebelum pekan ini, eks pemain MK Dons tersebut dianggap menurun. Pada edisi lalu, musim debutnya di Spurs, ia mencetak 10 gol, tersubur di Spurs setelah Harry Kane. Alli pun meraih penghargaan PFA Young Player of the Year.
Pada awal Desember, Alli disorot karena dianggap berpura-pura terjatuh untuk mendapatkan penalti kala melawan Swansea. Gol keempatnya akhir pekan ini menaikkan lagi reputasi pemain yang konon diincar PSG itu.
Figuran Mahal
Pembelian mahal tak selalu berujung kesuksesan. Moussa Sissoko masih dianggap masuk kategori itu, tapi mulai menunjukkan peningkatan. Walau mahal untuk menjadi sekadar pelapis, ia berandil besar dalam tripoin itu.
Dibeli dengan harga 30 juta pound dari Newcastle, Sissoko baru lima kali menjadi starter Spurs. Di lima pertandingan lainnya, gelandang berusia 27 tahun itu tampil sebagai pengganti. Sang pemain mengakui dirinya mengalami kesulitan di Lane.
“Intensitas dalam latihan merupakan perubahan besar bagi saya. Latihan Spurs berbeda dari tim lama saya. Saya butuh waktu untuk mencerna falsafah pelatih. Kini saya memahami keinginannya. Saya tahu apa yang harus dilakukan dan akan menerapkannya,” kata Sissoko di ESPN.