Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Tak ada masalah dengan Lapadula. Sebelum menendang penalti kontra Roma, dia mengatakan kepada saya untuk fokus dan tetap tenang," ujar Niang.
"Saya akan membiarkan Lapadula menjadi eksekutor pada penalti selanjutnya karena dia layak untuk itu," tutur eks pilar Caen tersebut.
Sekarang, penyebab kegagalan penalti Niang sudah terungkap. Dia memang memiliki masalah mental yang terbukti dalam dua sepakan penalti terakhirnya.
Baca Juga:
Milan mendapatkan penalti dalam laga melawan Roma (0-0) dan Crotone (1-1) saat kedudukan imbang. Beban untuk membawa I Rossoneri unggul tak mampu dipikul oleh Niang sehingga konsentrasi dia buyar dan gagal.
Berbeda halnya ketika Niang tiga kali sukses menceploskan si kulit bulat dari titik putih menghadapi Sampdoria (28 November 2015), Palermo (3 Februari 2016), dan Lazio (20 September 2016).
Dalam ketiga pertandingan tersebut, Milan dalam posisi memimpin 1-0 sehingga tanggung jawab dia lebih ringan.
Pertanyaannya, apakah Lapadula benar-benar siap mengemban tugas sebagai eksekutor penalti Milan?