Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gagal Jebol Gawang Roma, Niang Lepas Jabatan Eksekutor Penalti Milan

By Septian Tambunan - Selasa, 13 Desember 2016 | 10:28 WIB
Penyerang AC Milan, M'Baye Niang, gagal mengeksekusi penalti dalam laga Serie A kontra AS Roma di Stadion Olimpico, Roma, Italia, 12 Desember 2016. (FILIPPO MONTEFORTE/AFP)

Striker AC Milan, M'Baye Niang, siap melepaskan jabatan sebagai eksekutor penalti I Rossoneri. Hal ini dilakukannya seusai laga kontra AS Roma. 

Pernyataan ini diungkapkan M'Baye Niang setelah gagal menunaikan tugas sebagai algojo sepakan 12 pas dalam laga Serie A kontra AS Roma di Stadion Olimpico, Senin (12/12/2016).

Niang maju menjadi eksekutor seusai Gianluca Lapadula dijatuhkan kiper Roma, Wojciech Szczesny, di kotak terlarang pada menit ke-27.

Namun, penyerang kelahiran Meulan, Prancis, 21 tahun silam ini gagal membuat AC Milan unggul karena tendangannya ditepis Szczesny.

Niang semakin terpukul lantaran Milan harus menelan kekalahan 0-1 akibat gol dari Radja Nainggolan pada menit ke-62.

"Saya kembali mengambil tanggung jawab menendang penalti malam ini dan benar-benar menyesal," kata Niang kepada Milan TV.

"Menurut saya, kami bermain dengan sangat bagus. Namun, kegagalan penalti tersebut memalukan," ucapnya lagi.

Sebelumnya, Niang juga gagal mengeksekusi penalti dalam laga Serie A melawan Crotone di San Siro, Minggu (4/12/2016). Kala itu, dia malah sempat berargumen dengan Gianluca Lapadula.

Penalti muncul buat Milan setelah Lapadula dilanggar di area 16 meter Crotone. Lantaran berandil terhadap lahirnya sepakan 12 pas, Lapadula merasa berhak maju sebagai algojo.


Penyerang AC Milan, M'Baye Niang, gagal mengeksekusi penalti dalam laga Serie A kontra Crotone di Stadion San Siro, Milan, Italia, 4 Desember 2016.(MARCO LUZZANI/GETTY IMAGES)

Namun, Niang menegaskan hubungan dia dengan Lapadula baik-baik saja.

Bahkan, Niang menunjuk Lapadula sebagai penerusnya.

"Tak ada masalah dengan Lapadula. Sebelum menendang penalti kontra Roma, dia mengatakan kepada saya untuk fokus dan tetap tenang," ujar Niang.

"Saya akan membiarkan Lapadula menjadi eksekutor pada penalti selanjutnya karena dia layak untuk itu," tutur eks pilar Caen tersebut.

Sekarang, penyebab kegagalan penalti Niang sudah terungkap. Dia memang memiliki masalah mental yang terbukti dalam dua sepakan penalti terakhirnya.

Baca Juga:

Milan mendapatkan penalti dalam laga melawan Roma (0-0) dan Crotone (1-1) saat kedudukan imbang. Beban untuk membawa I Rossoneri unggul tak mampu dipikul oleh Niang sehingga konsentrasi dia buyar dan gagal.

Berbeda halnya ketika Niang tiga kali sukses menceploskan si kulit bulat dari titik putih menghadapi Sampdoria (28 November 2015), Palermo (3 Februari 2016), dan Lazio (20 September 2016).

Dalam ketiga pertandingan tersebut, Milan dalam posisi memimpin 1-0 sehingga tanggung jawab dia lebih ringan.

Pertanyaannya, apakah Lapadula benar-benar siap mengemban tugas sebagai eksekutor penalti Milan?

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P