Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pertempuran pertama Leicester City dan Manchester City musim ini pada Sabtu (10/12/2016) akan membawa aroma yang sangat berbeda dibanding musim lalu.
Penulis: Hizrian Maladzan*
Musim lalu, kedua klub memperebutkan prestise klub terbaik di Premier League. Musim ini pertempuran tersebut bagai berat sebelah.
Manajer Claudio Ranieri kini harus fokus untuk membawa Leicester merangkak naik perlahan keluar dari bahaya zona degradasi. Kekalahan melawan Sunderland dan Porto dalam sepekan ini harus segera dilupakan. Ranieri harus membangkitkan moral timnya untuk tidak sampai berada di zona degradasi di akhir pekan ke-15 ini.
Leicester bisa saja memulai pertandingan ini di zona degradasi, bila Hull City dan Sunderland menang. Partai kedua klub tersebut mempunyai waktu kick-off dua jam lebih awal daripada Leicester vs City.
Tugas Ranieri tidaklah mudah pekan ini, dirinya harus bertemu dengan Manchester City. Tim asuhan Pep Guardiola ini juga baru saja kalah dari Chelsea pada pekan ke-14. Tapi, kualitas skuat Guardiola tidak boleh diragukan.
Hilangnya Sergio Aguero, yang menjalani skorsing pertama dari empat larangan bermain, tidak akan begitu dikhawatirkan. Masih ada Kelechi Iheanacho di depan. Pemuda berusia 20 tahun ini sudah mencetak lima gol musim ini dan selalu bermain impresif bila dibutuhkan. Terakhir ia mencetak gol ke gawang Celtic untuk menyelamatkan City dari kekalahan.
Guardiola juga tentu ingin menghapus keraguan para suporter setelah kalah dari Chelsea dan hanya menempati posisi empat klasemen sementara Premier League. Momentum tentunya ingin dimanfaatkan Guardiola melihat hasil buruk Leicester dalam sepekan ini.