Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sungguh malang nasib Persija Jakarta menjelang akhir Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Maksud hati menghiasi laga kandang pamungkas dengan kemenangan, Macan Kemayoran justru menelan pil pahit.
Penulis: Indra Citra Sena/Gonang Susatyo
Persija bertekuk lutut 0-1 kepada sesama penghuni papan bawah klasemen sementara, Persegres Gresik United, pada Rabu (7/12/2016). Hasil negatif ini menambah panjang tren tak pernah menang, yang telah berlangsung selama empat pertandingan.
Selain Persegres, Persija juga menyerah dari Mitra Kukar (0-2; 2/11/2016) dan Madura United (0-1; 20/11/2016), plus bermain imbang 1-1 melawan Bhayangkara FC (27/11/2016).
Peringkat mereka terancam melorot bila kembali gagal mendulang tripoin. Saat ini Persija menempati peringkat ke-14.
Persiba Balikpapan (15) atau Barito Putera (16), yang saling bertarung pada pekan ke-32, kemungkinan besar bisa merangkak naik dan mengambil alih posisi Ramdani Lestaluhu dkk.
Sialnya, Persija harus menyambangi markas PSM Makassar, yang sedang rajin memetik kemenangan di TSC. Rekor enam kali menang secara beruntun sekaligus sembilan partai tanpa gagal membobol gawang lawan tentu akan membuat tim mana pun merinding.
Statistik PSM merupakan yang terbaik di ISC. Tim-tim papan atas lain seperti Persipura Jayapura, Arema Cronus, Madura United, dan Bhayangkara sekali pun tak mampu menandingi prestasi unik tersebut.
Khusus urusan mencetak gol tanpa putus, Persipura, Arema, dan Bhayangkara hanya bisa melakukannya dalam tiga pertandingan terkini, sedangkan Madura United lebih parah lagi karena cuma dua kali beruntun.
Baca Juga:
“Peningkatan PSM menjadi peringatan buat kami. Harus saya akui mereka semakin menanjak. PSM tengah menuju puncak sehingga menghadapinya jelas tak mudah,” kata pelatih Persija, Muhammad Zein Al Hadad.
Pria yang akrab disapa Mamak itu membeberkan kendala berikut yang merecoki pemain Persija menjelang lawatan ke Makassar, yakni kelelahan. Namun, pihaknya menolak mengibarkan bendera putih sebelum bertanding.
Apalagi, duel PSM versus Persija terbilang bergengsi karena kedua tim sama-sama jebolan kompetisi sepak bola tertua di Indonesia, perserikatan (1931-1994). Kesenjangan peringkat di klasemen ISC tak lantas menjamin laga bakal berat sebelah.
“Sejarah kedua tim yang lahir dari perserikatan menjadikan laga ini tetap bergengsi. Pemain termotivasi untuk mengalahkan PSM. Hal ini yang menjadikan kami cepat melupakan kekalahan dari Persegres,” ujar Mamak lagi.
[video]https://video.kompas.com/e/5241024485001_v1_pjuara[/video]