Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala Dunia Klub, Atletico Nacional Terbiasa Menjadi Kejutan

By Jumat, 9 Desember 2016 | 14:02 WIB
Para pemain Atletico Nacional merayakan gol dalam pertandingan semifinal leg pertama Copa Bridgestone Libertadores melawan Sao Paulo. (Friedemann Vogel/Getty Images)

Meski kehilangan beberapa pilar yang mengantarkan mereka kampiun di Copa Libertadores 2016, Atletico Nacional tetap datang ke Jepang bermodalkan skuat yang solid.

Penulis: Rizki Indra Sofa

Pasukan Atletico Nacional yang datang ke Jepang termasuk di dalamnya kiper Franco Armani, yang sama sekali belum kebobolan di fase grup Copa Libertadores.

Ada juga sang kapten, Alexis Henriquez, satu-satunya orang Kolombia yang pernah dua kali kampiun interkontinental.

Begitu juga penyerang Miguel Borja, pencetak gol kemenangan di leg II final Copa akhir Juli lalu. Gol tunggal Borja memastikan skor agregat 2-1 atas rival mereka di final, Independiente del Valle dari Ekuador.

Satu gol lain Atletico diciptakan Orlando Berrio dalam bentrokan pertama, yang berakhir sama kuat 1-1 (20/7).

Gol-gol dari Berrio dan Borja pula yang memberikan titel kedua Atletico di ajang tersebut, setelah 1989, sekaligus partisipasi perdana di ajang Piala Dunia Klub.

"Saat masih belia, saya selalu membayangkan diri dan bermimpi mencetak gol di stadion-stadion besar. Sekarang, saya bisa mewujudkan impian itu," tutur Borja di situs FIFA setelah mengantarkan Atletico Nacional juara.

"Saya ingat bangun lebih awal buat menonton laga antara tim-tim dari Amerika Selatan melawan tim Eropa di Piala Dunia Klub. Saya sering bermimpi bisa juga bermain di sana," ucap Berrio menanti partisipasi di PD Klub 2016.

Mimpi. Untuk saat ini, impian Borja dan Berrio bisa terwujud dan menjadi nyata. Impian itu harus terus berlanjut.

Borja dan Berrio berpartisipasi di PD Klub, berpotensi melawan wakil Eropa, Real Madrid, di partai final jika bisa menyingkirkan siapa pun lawan mereka di semifinal.

Sejarah bisa tercipta lantaran tim ini terbiasa dengan sejarah. Mereka kini menjadi tim Kolombia pertama berpartisipasi di PD Klub.

Biasanya, Brasil dan Argentina menjadi asal negara kontestan PD Klub dari Benua Amerika.

Tahun ini, situasi tidak terjadi lantaran kondisi unik terjadi dari final Copa Libertadores 2016.

Mengingat duel final mempertemukan Atletico Nacional (Kolombia) melawan Independiente del Valle (Ekuador), artinya tak ada wakil Brasil-Argentina di partai puncak.

Situasi ini pertama kali terjadi dalam kurun 25 tahun terakhir. Kali terakhir tak ada wakil Brasil dan Argentina di final terjadi pada 1991.

Wajar kalau harapan membuat perubahan sejarah dengan menjadi tim Kolombia pertama yang mampu mengangkat trofi PD Klub juga tak mereka hapuskan sebelum masuk dan bertarung di lapangan.

"Atletico adalah klub terbesar di Kolombia. Sebuah kehormatan dan tanggung jawab membela tim ini. Sekarang, kami semua sedang menjalani mimpi. Saya pribadi siap untuk menjawab tantangan di PD Klub ini. Saya selalu siap," ucap Berrio lagi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P