Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelar pemain terbaik dunia sudah dua kali mampir ke pangkuannya berkat penampilan bagus di klub. Namun, di Piala Dunia Klub FIFA, Cristiano Ronaldo belum pernah menjadi yang terbaik dari dua kesempatan. Melihat kiprahnya tahun itu, gelar terbaik turnamen mendekatinya.
Penulis: Christian Gunawan
Ronaldo sudah dua kali tampil di pentas Piala Dunia Klub FIFA setelah membawa klubnya (dua klub berbeda) menjuarai Liga Champion. Akan tetapi, dari dua turnamen yang ia ikuti, CR7 kalah dari rekan setimnya.
Pada 2008, keunggulan Wayne Rooney atas pemain-pemain lain termasuk Ronaldo ketika itu sukar dibantah. Penyerang timnas Inggris itu mencetak tiga gol dari dua pertandingan yang dimainkan Manchester United.
Tingkat kepentingannya juga tinggi buat gelar Iblis Merah.
Setelah dua gol pertama tercipta saat menekuk Gamba Osaka dengan skor 5-3 di semifinal, gol ketiga Rooney adalah gol semata wayang di final meladeni klub Ekuador, LDU Quito.
Eks pemain Everton itu pun menjadi yang tersubur di Jepang 2008.
Posisi runner-up yang dirasakan CR7 pada 2014 lalu malah terasa seperti keberuntungan buat penyerang Portugal itu. Ronaldo tak mencetak sebiji gol pun di Maroko.
Dua rekannya, Gareth Bale dan Sergio Ramos, mencetak dua gol, masing-masing satu dari dua pertandingan Real Madrid. Keduanya menjadi pencetak gol terbanyak bersama Gerardo Torrado (Cruz Azul).
Ramos yang didaulat menerima Bola Emas turnamen itu. Bale malah tak mendapat bola apa pun. Bola Perunggu diraih Ivan Vicelich (Auckland City FC).
Kesempatan bagi Ronaldo terbuka di Jepang 2016 ini.
Ketajaman Wajib
Tahun ini berlangsung hampir sempurna buat Ronaldo. Di perhelatan Euro lalu, kapten timnas Portugal itu mempersembahkan gelar besar pertama untuk negerinya.
Sebelumnya, Real Madrid meraih gelar Liga Champion ke-11 melalui adu penalti. Pemain berusia 31 tahun itu adalah algojo terakhir penentu kemenangan Madrid atas Atletico di San Siro, Milan.
Banyak pengamat menilai Ronaldo akan menjadi yang terbaik. Sang pemain menatap Ballon d'Or ketiganya, mengungguli Lionel Messi. “Messi adalah yang terbaik di dunia, tapi Ronaldo adalah yang terbaik tahun ini,” ucap Tite, pelatih timnas Brasil di Fifa.com.
Hanya, El Real gagal menjadi kampiun La Liga 2015/16. Padahal, ia memberikan 35 gol musim lalu, hanya kalah dari 40 gol Luis Suarez.
Akan tetapi, klub raksasa Spanyol itu tampak berpeluang besar untuk kembali merebut gelar juara domestik tahun depan. Untuk jangka pendek, gelar antarbenua di depan mata Los Blancos, sebagian karena grafik bagus permainan Ronaldo.
Hat-trick di derbi ibu kota Spanyol menunjukkan titik tinggi performa pemain binaan Sporting Lisbon itu.
Trigol tersebut sekaligus membungkam kritik yang mengarah kepadanya menyusul perpanjangan kontrak (dengan nilai mahal) yang mengikatnya di Santiago Bernabeu sampai lima tahun lagi (2021).
CR7 menunjukkan ketajaman yang ia butuhkan untuk menegaskan kepantasannya menerima gaji tinggi dari Los Merengues.
Trigol pada 19 November itu menggaris bawahi produktivitas CR7 yang masih tinggi. Hat-trick tersebut adalah yang kedua kali dibikin Ronaldo musim ini setelah membuatnya ke gawang Alaves tiga minggu sebelumnya.
Baca Juga:
Tiga hari setelah menjadi bintang di derbi (di Vicente Calderon), Ronaldo membuat satu assist saat kembali ke Sporting CP, klub yang mencuatkan namanya. El Real menang 2-1 di laga itu.
Empat hari kemudian, Ronaldo membuat dua gol lagi saat Madrid menang 2-1 atas tim tamu, Sporting Gijon.
Masih ada beberapa laga lagi yang mesti dilakoni Madrid sebelum bertolak ke Negeri Matahari Terbit. Sebanyak itu pula kesempatan Ronaldo memelihara ketajamannya, dimulai dari el clasico. Sebelum duel klasik Real melawan Barcelona itu, Madrid unggul enam angka.
Omong-omong, Messi sudah dua kali mendapatkan Bola Emas dari FIFA Club World Cup. Di tahun terbaiknya ini, Ronaldo seharusnya meminati yang pertama setelah gagal di dua percobaan.