Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Duel Pelatih Jenius di Laga Man City Vs Chelsea

By Sabtu, 3 Desember 2016 | 13:50 WIB
Pep Guardiola dan Antonio Conte (ALEX LIVESEY/GETTY IMAGES, SHAUN BOTTERILL/GETTY IMAGES)

Baik Pep Guardiola maupun Antonio Conte dilabeli status jenius dalam soal taktik sepak bola. Siapa yang lebih layak menyandang status tersebut akan ditentukan ketika tim masing-masing, Manchester City dan Chelsea, bersua di Stadion Etihad, Sabtu (3/12), untuk laga pekan ke-14 Premier League 2016-2017.

Penulis: Theresia Simanjuntak 

Pep Guardiola saat ini mungkin terlalu berlebihan disebut jenius, sebab Man City dalam performa yang fluktuatif. Meski demikian, manajer asal Spanyol itu sempat dibanjiri pujian mengenai strategi melatih, terutama ketika masih mengasuh FC Barcelona.

Dunia pernah terkesima dengan taktik tiki-taka ala Guardiola. Permainan menyerang lewat operan pendek dan penguasaan bola tinggi itu membawa Barca arahannya merajai sepak bola Eropa pada 2008-2012.

Di Man City, tiki-taka sepertinya kurang sukses dimainkan karena tidak banyak awak The Citizens yang piawai mengoper kaki ke kaki seperti pemain Barca.

Meski begitu, Guardiola memastikan pasukannya mampu memperagakan permainan menyerang di tiap laga.

Bagaimana dengan Conte? Pelatih asal Italia itu sekarang dinilai sebagai pemilik strategi tiga bek lantaran selalu sukses menerapkannya di klub-klub yang dilatih.

Juventus dan Chelsea merasakan kejeniusan Conte. Sama-sama dikenal lebih akrab dengan taktik empat bek, kedua klub itu berubah tampilan, lebih menarik dengan strategi tiga bek ala Conte.

Lewat taktik ini, Conte amat fokus pada pertahanan yang solid, tetapi tidak lupa untuk menyerang, yang biasanya dilakukan lewat skema serangan balik.

Bukti kesuksesan itu terlihat jelas di Juve, yang menjuarai Serie A tiga musim beruntun pada 2011-2014, bahkan tak terkalahkan pada 2011-2012.

Sementara itu, pengaruh Conte di Chelsea mulai tampak lewat fakta selalu memenangi tujuh gim EPL terkini dan cuma kebobolan satu gol.

Kehebatan Antonio Conte dalam meramu strategi diakui oleh Pep Guardiola.

"Pada laga berikut, kami akan menghadapi tim terbaik di EPL saat ini. Chelsea bermain luar biasa, bukan hanya soal clean sheet, juga cara bermain. Kami harus mencoba menemukan rahasia Conte dan apa yang kami bisa lakukan untuk menaklukkannya," ujar Guardiola.

Adu strategi yang jelas bertolak-belakang ini jelas bakal seru. Apalagi, duel pada Sabtu esok merupakan pertemuan perdana kedua pelatih itu.

Siapapun yang kalah dalam pertarungan antara peringkat ketiga kontra sang pemuncak klasemen ini bakal mengalami rekor rusak.

Kemenangan bagi Man City berarti Chelsea menderita kekalahan perdana di liga setelah tujuh gim yang sempurna.

Di sisi lain, tiga angka bagi Chelsea berarti City menelan kekalahan perdana di kandang usai melalui 14 partai unbeaten di seluruh kompetisi.

Hasil negatif juga berarti Man City akhirnya takluk dari Chelsea di Premier League setelah terakhir kali kalah pada Februari 2014.

Siapa yang berpotensi mengalami kerusakan rekor? Bila melihat kondisi belakangan, Man City lebih terancam.

Manchester Biru belum bisa keluar dari masalah yang sama, yakni ketergantungan pada bomber Sergio Aguero dalam urusan mencetak gol dan lini belakang yang keropos.

Soal produktivitas gol, Aguero membukukan lima dari total 11 gol City dalam enam gim liga terkini.

Dalam hal kebobolan, Claudio Bravo cs hanya sekali clean sheet alias tak kebobolan dalam tujuh partai EPL terbaru.

Selain itu, tidak seperti Chelsea yang selalu menggunakan line-up sama dalam rentetan kemenangan mereka, City cenderung bergonta-ganti komposisi pemain.

Guardiola menyalahkan jadwal sibuk City sebagai alasan inkonsistensi performa dan line-up.

Anggap saja benar. Namun, pelatih berumur 45 tahun itu tidak boleh mengatakan hal yang sama andai terjungkal di tangan Chelsea.

Guardiola kini sesungguhnya bisa fokus ke EPL hingga 2017 datang. Mereka telah memastikan diri lolos sebagai runner-up Grup C Liga Champions 2016-2017 sehingga partai kontra Celtic (6/12) tidak memengaruhi kans ke fase berikut.

Bagaimana dengan Chelsea? Selain dalam penampilan menawan, The Blues memiliki satu sosok yang bisa menjadi kunci kemenangan. Dia adalah Pedro.

Bukan cuma sedang menjadi salah satu pilar utama Conte, sayap berkebangsaan Spanyol itu sangat mengenal Guardiola.

Pedro merupakan andalan Guardiola semasa keduanya di Barcelona.

Terlepas dari situasi yang lebih bagus, London Biru kudu waspada karena ancaman kekalahan masih ada.

Ya, mereka luar biasa dalam dua bulan terakhir. Meski begitu, Chelsea masih memiliki tugas rumah dalam hal performa melawan tim besar.

Faktanya, Chelsea belum cukup tangguh saat bersua rival yang di atas kertas bermaterikan pemain yang sama bagusnya dengan mereka.

Perlu dicatat, semua dua kekalahan Chelsea di EPL 2016-2017 adalah dari Liverpool (17/9) dan Arsenal (24/9), dua klub yang saat ini berada di peringkat kedua dan keempat klasemen.

PRAKIRAAN FORMASI

Manchester City: 1-Bravo 3-Sagna, 30-Otamendi, 11-Kolarov, 22-Clichy, 25-Fernandinho, 42-Toure, 7-Sterling, 17-De Bruyne, 9-Nolito, 10-Aguero, Pelatih: Pep Guardiola

Chelsea: 13-Courtois, 28-Azpilicueta 30-Luiz, 24-Cahill, 15-Moses, 7-Kante, 21-Matic, 3-Alonso, 11-Pedro, 19-Costa, 10-Hazard, Pelatih: Antonio Conte

PREDIKSI: BOLA 45-55


Empat pertandingan yang dipilih untuk diprediksi.(ANDREAS JOEVI/JUARA.NET)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P