Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam kurun waktu kurang dari setahun, Napoli mendapati diri mesti menaikkan level. Sementara Sassuolo malah terjun lebih bebas. Saat menjadi tuan rumah, Napoli bisa mengincar kemenangan yang lebih mudah daripada dari duel-duel sebelumnya.
Penulis: Christian Gunawan
Persoalan terbelahnya fokus menjadi kesamaan kedua klub yang akan bertarung di San Paolo pada Senin (28/11) di pekan ke-14 Serie A ini. Meski demikian, Napoli memiliki amunisi yang lebih lengkap untuk bisa menang.
Fokus Napoli musim ini cukup terusik kewajiban Liga Champion. Dua kali klub Italia Selatan ini kehilangan poin di Serie A usai melakoni duel antarklub Eropa itu. Napoli pun kini berada di luar zona Eropa di klasemen Serie A.
Absensi Arkadiusz Milik, yang telah menyumbangkan empat gol, hingga Oktober juga mengurangi ketajaman Partenopei. Dries Mertens, dilimpahi peran striker mengisi tempat Milik, mengaku masih dalam proses adaptasi.
Apalagi, pemain Belgia itu mengaku pula tugas sebagai ujung tombak bukan perkara gampang di Serie A.
“Saya mencoba menjalankan tugas sebagai striker. Saya belajar setiap hari,” ujar Mertens di Football Italia.
Mertens tak berhasil mencetak gol pada tengah pekan ke gawang Dynamo Kyiv di LC. Gli Azzurri hanya bisa bermain imbang tanpa gol di San Paolo. Napoli pun mesti berjuang sampai hari laga terakhir di kompetisi mewah itu agar bisa lolos dari fase grup.
Mertens boleh jadi masih akan melakoni peran striker kontra Sassuolo. Pemain berusia 29 tahun ini akan berharap dapat membuktikan ketajaman Serie A, sekejam apa pun bagi striker.
Bahkan bila Mertens tetap majal, tidak tajam, Napoli bisa berharap kepada pemain lain. Saat berpeluang menang seperti kala menjamu Sassuolo, peraih scudetto 1987 dan 1990 itu harus memastikannya.