Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Inkonsistensi City, Usia Tidak Bisa Bohong

By Kamis, 24 November 2016 | 16:30 WIB
Pablo Zabaleta dan Gael Clichy, di pengujung kontrak. (SHAUN BOTTERILL/GETTY IMAGES, STU FORSTER/GETTY IMAGES)

Begitu pula yang terlihat di pemain City. Kelelahan terjadi bukan cuma karena mentas di liga yang menguras fisik macam EPL, tapi juga jadwal sibuk.

Ketika mengukir catatan selalu menang dalam 10 partai perdana musim ini, semua laga itu dilakukan dalam enam pekan saja. Perlu diingat, ada jeda laga antarnegara selama sekitar dua pekan pada awal September.

Hal ini berarti City selalu memainkan dua partai per pekan sejak awal musim ini bergulir ketika rekor tersebut dibuat.

Full Back

Di antara 12 pemain "tua" City, lima orang berposisi sebagai bek. Full back Pablo Zabaleta dan Gael Clichy masuk kategori itu.

Keberadaan keduanya penting bagi Guardiola. Di tim mana pun yang pernah ditanganinya, Guardiola dikenal suka memakai bek sayap dalam membangun serangan.

Pada awal musim ini, Guardiola memperkenalkan inverted wing-back dalam pola 4-1-4-1, para bek sayap bermain lebih maju dan membentuk trio di lini tengah bersama seorang gelandang tengah murni.

Tujuannya, berawal bek sayap itu, City bisa melancarkan serangan balik. Tugas tersebut menguras tenaga full-back tetap City musim ini, seperti Zabaleta, Bacary Sagna (bek kanan), dan Clichy (bek kiri).

 

Usia bikin fisik mereka tidak cukup bugar untuk mengeksekusi tugas dari Guardiola.

Lihat saja pada gim kemenangan sensasional 3-1 melawan Barcelona (1/11). Zabaleta sebagai bek kanan sukses meredam Neymar. Clichy juga tampil cukup bagus.