Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Adu sayap bakal terjadi di San Siro pada Minggu (20/11/2016). Bukan tak mungkin para winger akan menjadi penentu.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Pelatih Milan, Vincenzo Montella, mematenkan pola 4-3-3 sejak awal musim. Dalam sistem permainannya, mobilitas di sisi lapangan menjadi andalan dalam membongkar pertahanan lawan.
Bahkan full-back seperti Mattia De Sciglio dan Ignazio Abate pun sering merangsek jauh ke area permainan lawan. Begitu pula Giacomo Bonaventura, yang merupakan salah satu gelandang.
Karena kreativitasnya, dia punya kebebasan lebih banyak dari dua gelandang I Rossoneri yang lain dan Bonaventura sering bermanuver di sektor sayap.
Tapi, andalan utama jelas winger yang berada paling dekat ke gawang musuh. M'Baye Niang di kiri dan Suso di kanan.
Niang sedikit lebih menonjol dengan kecepatan dan eksplosivitasnya. Itu sebabnya arah serangan Milan lebih condong ke kiri. Pada beberapa titik di kompetisi ini, Niang sampai disebut sebagai kunci permainan Milan.
Namun, kualitas Suso tidak dapat dibilang lebih rendah. Pemain berusia 22 tahun ini akhirnya menjadi figur penting di Milan karena Montella punya keyakinan sama dengan dirinya.
"Montella suka melakukan semuanya dengan bola. Cocok dengan karakteristik saya," kata Suso di Il Messaggero.