Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Stefano Pioli, Memberi Kestabilan di Lini Belakang Inter Milan

By Jumat, 18 November 2016 | 18:44 WIB
Pelatih Lazio, Stefano Pioli, memberikan instruksi kepada anak asuhnya pada laga kontra Roma di Stadio Olimpico pada 8 November 2015. (PAOLO BRUNO/GETTY IMAGES)

Stefano Pioli. Nama dengan reputasi medioker di sepak bola Italia. Setelah melatih sederet klub papan tengah di Serie A, dirinya mencoba peruntungan mengubah status menjadi pelatih top setelah ditunjuk sebagai pengganti Frank de Boer di Inter.

Penulis: Anggun Pratama

Lihat saja persentase kemenangan Pioli di sepanjang kariernya sebagai pelatih.

Hanya 36,65 persen. Jelas nilai yang rendah. Sebagai perbandingan, Roberto Mancini membukukan persentase kemenangan mencapai 55,20 persen.

De Boer malah lebih baik karena catatan kemenangannya mencapai 59,1 persen.

Pioli punya waktu selama kurang lebih 18 bulan (bila belum kadung dipecat sebelum kontraknya habis) buat mengangkat Inter dan juga reputasinya.

Pioli dan kondisi Inter belakangan ini serupa: punya potensi, tetapi selalu gagal menunjukkan potensi itu secara maksimal.

Di sepanjang karier melatih, Pioli belum pernah menangani tim dengan reputasi sebesar Inter. Salernitana, Modena, Parma, Grosseto, Piacenza, Sassuolo, Chievo, Palermo, Bologna, dan Lazio adalah deret klub senior yang pernah ia latih sejak 2003.

Prestasi terbaiknya barangkali ada di Bologna dan Lazio. Bersama Bologna, ia dua kali menghindarkan tim terjerat dari degradasi dengan skuat seadanya pada musim 2011/12 (finis di peringkat 9) dan 2012/13 (finis peringkat 13) sebelum akhirnya dipecat pada Januari 2014.

Bermodal skuat dengan kualitas lebih baik bareng Lazio, Pioli bisa membawa tim finis di peringkat tiga Serie A 2014/15 alias di musim pertamanya. Performa tim lantas menurun di musim selanjutnya karena badai cedera sehingga pada akhirnya dipecat pada April 2016.