Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Chelsea 3-4-3, Sebelum Conte Selalu Empat Bek

By Kamis, 17 November 2016 | 13:27 WIB
Manajer Chelsea, Antonio Conte, memeluk Marcos Alonso setelah pertandingan melawan Everton berakhir di Stamford Bridge pada 5 November 2016. (JULIAN FINNEY/GETTY IMAGES)

Alasannya hanya satu: agar ia bisa memainkan Didier Drogba dan Anelka secara bersamaan. Hasilnya, Chelsea tidak hanya menjadi juara liga, tetapi juga tim pertama yang mencetak lebih dari 100 gol dalam satu musim Premier League. The Blues membuat total 103 gol.


Roberto Di Matteo di jumpa pers (15/5/2012) menjelang final Liga Champions vs Bayern Muenchen.(ADRIAN DENNIS/AFP)

Roberto Di Matteo, satu-satunya manajer yang bisa membawa Chelsea menjadi juara Liga Champions hingga saat ini, punya formasi berbeda dari manajer yang digantikannya, Andre Villas-Boas.

Hingga Villas-Boas dipecat pada 4 Maret 2012, Chelsea memakai formasi 4-3-3, baik di Premier League maupun di Liga Champions.

Di Matteo punya pemikiran yang berbeda. Dengan segera, ia mengganti 4-3-3 dengan 4-2-3-1 di dua ajang tersebut.

Chelsea memang hanya menduduki peringkat ke-6 di Premier League, tetapi di Liga Champions mereka berjaya.

Musim ini, Conte mengubah budaya empat bek. Kekalahan dari Liverpool dan Arsenal di Premier League menjadi pemicu.

Hingga laga melawan Arsenal pada 24 September tersebut, Chelsea lebih banyak memakai sistem 4-1-4-1.

Setelah itu, Conte memutuskan untuk mengubahnya menjadi 3- 4-3 atau 3-4-2-1. Intinya, hanya memakai tiga bek dan performa Chelsea pun berubah.


(ANDREAS JOEVI/JUARA.net)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P