Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lebih ke Dalam
Adalah Conte sendiri yang memungkinkan Hazard melakoni kemajuan besar, berkat pergeseran posisi seiring perubahan formasi di lima partai terakhir.
Conte mulai mengaplikasikan sistem tiga bek dalam skema 3-4-2-1 (lebih lazim disebut 3-4-3) sebagai jawaban kekalahan 0-3 dari Arsenal di laga sebelumnya.
Sejak melakoni debut dan menginjak gameweek 6, ditambah dua partai di Piala Liga, Conte menurunkan sistem 4-2-3-1 dan 4- 1-4-1.
Dalam dua formasi tersebut, Hazard bermain lebih melebar di pos gelandang kiri atau penyerang kiri. Tugasnya pun tak sebatas menyerang, tapi juga dituntut membantu pertahanan.
Ketika tampil dengan formasi 3-4-2-1, Hazard cenderung bermain lebih ke sentra lapangan. Dari sisi defensif, peran Hazard bisa ditutup oleh kehadiran Marcos Alonso.
Sementara itu, di saat menyerang, Hazard tak melulu harus menyayat masuk dari sisi kiri lapangan guna mengirim umpan ke kotak penalti.
“Saya hanya mendapatkan kebebasan yang lebih besar, baik saat menguasai bola maupun tidak. Saya juga tak perlu banyak mundur karena ada Alonso di sana dan hanya perlu berada di posisi awal. Dengan bola saya bisa bebas bergerak ke mana saya mau,” ujar Hazard di Standard, mengomentari kemajuan pesatnya.
Soal lebih banyaknya gol yang mampu dicetak, Hazard menuturkan bahwa dirinya cuma menjawab pertanyaan publik perihal aksi minim dalam mencoba melepas tembakan.
“Sekarang saya bisa mendapat lebih banyak peluang dan berusaha terus menembak. Saya tak tahu apakah akan berujung dengan gol, tapi paling tidak kini bisa lebih banyak menciptakan peluang,” ucap Hazard.