Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Stefano Pioli dan Inter Milan Meniru Efisiensi Jerman

By Kamis, 17 November 2016 | 13:56 WIB
Pelatih Stefano Pioli berteriak memberikan instruksi kepada pemain Lazio dalam laga Serie A di kandang Sampdoria, Stadion Luigi Ferraris, 16 Mei 2015. (MARCO BERTORELLO / AFP)

Awal Berat

Pioli dianggap hanya sebagai pelatih penyeimbang kapal. Tak ada yang salah, terlebih misi tersebut sesuai dengan reputasinya di Lazio. Minim waktu, bujet, dan sumber daya, Pioli bisa melesatkan Lazio.

Momen itu terjadi pada 214/15. Ia membawal Lazio fi nis di peringkat tiga dan lolos ke babak play-off Liga Champion.

Dirinya hanya mengandalkan penyerang berusia 36 tahun, Miroslav Klose, yang kini sudah pensiun. Meski begitu, ia bisa melesatkan sejumlah pemain muda seperti Danilo Cataldi.

Balde Keita dan  Felipe Anderson juga berkembang di bawah asuhan Pioli. Kondisi serupa bisa saja terjadi di Inter. Walau pada akhirnya nanti Simeone mungkin bakal jadi penerus, paling tidak Pioli diyakini banyak orang bisa menormalkan kapal Inter yang sedang terombangambing.

"Setelah bertahun-tahun menimba pengalaman dengan melatih banyak tim, dirinya jelas layak melatih tim besar," kata kapten Sassuolo, Francesco Magnanelli kepada Sky Italia.

Magnanelli pernah dilatih Pioli di Sassuolo pada 2009/10.

"Jangan tertipu dengan penampakannya yang terlihat seperti pelatih lembut. Ketegasan dan auranya akan sangat terasa di ruang ganti. Saya pikir Inter sekarang butuh dua hal itu," kata sang gelandang lagi.

Langkah awal Pioli sangat berat. Inter harus bertemu dengan tiga klub top di tiga laga Serie A perdananya. Belum menyebut laga di Liga Europa. Musim Inter bisa saja makin berantakan bila tak sanggup menang di sebulan awal masa kepelatihan Pioli.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P