Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mesut Oezil sepertinya tengah menjadi sorotan sekarang ini. Bukan hanya karena produktif mencetak gol, juga kabar yang mengejutkan tentang niat Manchester United membajaknya pada masa jendela transfer kedua musim ini, Januari 2017.
Penulis: Dedi Rinaldi
Mengenai pembajakan, ada dua hal yang membuat Setan Merah United merasa yakin niat tersebut bisa terealisasi.
Faktor pertama ialah negosiasi perpanjangan kontrak dengan Arsenal belum tuntas, di mana permintaan Oezil tentang kenaikan gaji masih jauh dari kesanggupan klub.
Oezil (28 tahun), yang didatangkan dari Real Madrid pada 2013 dengan harga 42,5 juta pound, memiliki kontrak di Arsenal hingga Juni 2018 dengan gaji 140 ribu pound (2,3 miliar rupiah) per pekan.
Baca juga:
Namun, permintaan Oezil dalam perpanjangan kontrak agar gajinya naik hingga dua kali lipat belum disanggupi oleh manajemen Arsenal.
Sementara itu, faktor kedua ialah kedekatan pelatih United Jose Mourinho dengan Oezil yang pernah bekerja sama di Real Madrid.
Bahkan, Mourinho sudah meniup angin surga dengan menyebut Oezil sebagai pemakai nomor 10 terbaik di dunia.
Arsenal jelas tak akan tinggal diam meski pada satu sisi cukup geram dengan belum tuntasnya negosiasi kontrak.
Pasalnya, grafik performa gelandang asal Jerman ini terus bergerak naik. Kini, Oezil tidak hanya kian kreatif sebagai gelandang, juga sebagai pencetak gol yang subur.
Pada musim 2016-2017, Mesut Oezil seolah menunjukkan sisi yang berbeda.
Kompetisi belum separuh jalan, Oezil telah mencetak tujuh gol di seluruh ajang.
Padahal, sepanjang musim lalu Oezil mencetak delapan gol. Rasanya, keinginan United akan sulit tanpa menggelontorkan dana besar karena Oezil telah berkembang menjadi andalan bagi Arsenal.
Bahkan, Manajer Arsene Wenger kini tak ragu meminta kepada Ozil untuk mencetak lebih dari 10 gol musim ini.
“Ya, Oezil bisa mencetak lebih dari 10 gol musim ini karena dia punya kualitas,” kata Wenger.
Mesut Oezil mengaku dirinya mampu merealisasikan keinginan tersebut. Oezil tidak mengelak bahwa ada perubahan dari Wenger pada musim ini yang berpengaruh besar pada produktivitasnya. Oezil menyebut dirinya kini seolah bisa bermain sesuka hati.
Memang terlihat Wenger seperti membebaskan Oezil dari tugas bertahan.
Lalu, saat berada di depan, Wenger menginstruksikan agar mencoba menyelesaikan sendiri ketika mendapat peluang.
Hal inilah yang membuat Oezil sekarang menjadi lebih produktif.
Perubahan lain dari Wenger ialah keputusannya pada musim ini dengan tidak menggunakan penyerang murni malah berjalan bagus.
Tanpa Olivier Giroud bukan kendala karena Alexis Sanchez, yang sejatinya penyerang sayap, bisa melakoni tugas penyerang tunggal dengan baik.
Selain itu, Sanchez mampu memerankan sebagai rekan yang baik hati.
Tidak hanya melahap peluang, juga mampu menciptakan ruang dan peluang buat Oezil atau Theo Walcott.
Hasilnya, ketiga pemain ini pun menguasai puncak produktivitas gol bagi tim. Sanchez dan Walcott sama-sama mengoleksi delapan gol, sedangkan Oezil tujuh gol.
Faktor lain ialah fakta bahwa Oezil merupakan eksekutor tendangan bebas di Arsenal.
Wenger telah meminta kepada Oezil agar lebih sering mencoba tembakan langsung ke gawang dari situasi bola mati.
Meski begitu, dengan kebebasan yang diberikan kepadanya, Oezil merasa perlu meningkatkan diri.
Salah satu yang kini diperhatikan Oezil ialah bagaimana meningkatkan kemampuan kaki kanannya.
Oezil merupakan pemain kidal. Akan tetapi, bek Arsenal, Shkodran Mustafi, kurang sepakat dengan niat Oezil.
Pasalnya, Mustafi mengagumi keunikan yang dimiliki rekannya tersebut.
“Dengan menggunakan kaki kiri, Oezil bisa melakukan umpan sesuka hati,” kata Mustafi.
Yang pasti, dari 14 pertandingan di seluruh laga, tujuh gol sudah dilesakkan Oezil. Hal ini seperti menegaskan bahwa Oezil mampu berbicara lebih dari sekedar penyedia “assist” alias peluang, tetapi juga pelahap peluang yang garang untuk menjadi gol.