Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sriwijaya FC Punya Target 60 Persen Putra Daerah dan Pemain Akademi

By Rabu, 16 November 2016 | 04:08 WIB
Para pemain Sriwijaya FC berlatih di Stadion Jakabaring, Palembang, Jumat (21/10/2016) sore. (NOVERTA SALYADI/JUARA.net)

Setidaknya hal itu yang tergambar dari kegiatan gelar wicara BOLA di dua radio lokal, Sonora FM dan Smart FM, pada tengah pekan lalu. Pertanyaan mengenai alasan minimnya putra daerah di Sriwijaya FC mengemuka dari sejumlah pendengar.

Kegundahan itu bukannya tak beralasan. Sriwijaya FC memang dikenal sebagai tim yang tak segan menggelontorkan fulus demi mendatangkan pemain bintang.

Pemain lokal yang sempat membela Laskar Wong Kito pun tak terlalu bisa mempertahankan kepercayaan. Hal seperti ini yang menimpa sejumlah pemain seperti Septa Riyanto (saat ini di Kalteng Putra), Jeki Arisandi (Madura United), atau Amirul Mukminin (Barito Putera).

"Kami mengakui bahwa selama beberapa tahun belakangan tidak terlalu memonitor talenta sepak bola binaan SSB lokal. Hal ini tak lain karena klub terkonsentrasi mengejar prestasi sehingga lebih banyak memakai pemain jadi," kata Sekretaris Sriwijaya FC, Achmad Haris, kepada BOLA.

Keputusan yang demikian tentu tak bisa disalahkan. Sepak bola level profesional kerap diukur lewat prestasi. Bila gagal meraih hasil bagus, klub berpotensi ditinggalkan oleh suporter.

Baca Juga:

Saat hal ini terjadi, pertanggungjawaban terhadap sponsor tentu sangat berat. Lingkaran setan seperti ini yang kerap sulit dihindari klub profesional mana pun.

Kondisi Sriwijaya makin berat karena kegagalan pembinaan sepak bola Sumatera Selatan dalam menghasilkan pemain berkualitas. Hal ini diakui sendiri oleh pelaku pembinaan usia dini.

"Pembinaan usia dini Sumsel seperti mati suri beberapa tahun belakangan. Dengan kondisi tersebut, tentu tak bisa disalahkan bila Sriwijaya mencari pemain berkualitas dari luar," ujar Hanief Djohan, Manajer SSB Elang Mas.

Hanya, sinyal perubahan mulai terlihat. Sriwijaya semakin membuka diri terhadap putra daerah Sumsel.