Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Grafik Inkonsisten FC Barcelona, Minta Diadili di Garis Finis

By Kamis, 10 November 2016 | 14:45 WIB
Lionel Messi dalam pertandingan La Liga melawan Sevilla FC di Ramon Sanchez Pizjuan Stadium, Seville, Spanyol, 06 November 2016. (AITOR ALCALDE/GETTY IMAGES)


Ekspresi pelatih Barcelona, Luis Enrique, pada akhir babak pertama duel La Liga kontra Celta Vigo di Stadion Balaidos, Vigo, 2 Oktober 2016.(MIGUEL RIOPA/AFP)

Kala itu, di musim debut Luis Enrique, Barca juga mencatat tiga kekalahan saat menginjak awal November 2014.

Rekornya bahkan identik, berupa dua kekalahan di panggung La Liga, dan satu kekalahan di arena LC. Posisi di klasemen La Liga pun sama, meski peringkat di grup LC sedikit berbeda.

Catatan Barca di 2014/15 dan 2016/17 sama-sama 8-1-2 dari 11 jornada awal.

Yang agak membedakan, meski sama-sama duduk di pos runner-up sementara, adalah jumlah gol memasukkan yang lebih baik di musim ini (32- 25), tapi lebih buruk dari aspek gol kemasukan (13-5).

Messi 500

Kemenangan terakhir Barca diraih Ahad (6/11), berupa skor 2-1 atas Sevilla di Ramos Sanchez Pizjuan. Hasil yang seharusnya bisa mengubah anggapan fan pesimistis agar berlaku lebih optimistis soal peluang juara Barca di garis finis nanti.

Musim treble di 2014/15 adalah bukti sahih ketika awal mengkhawatirkan bisa saja berujung dengan pesta besar-besaran.

“Saya sangat puas melihat kemampuan kami untuk bangkit menghadapi segala kesulitan. Saya melihat teknik sepak bola tinggi dari Sevilla maupun Barcelona. Pizjuan selalu sulit untuk ditaklukkan. Karena itu, kemenangan di sini memperkuat kami secara tim maupun secara individual,” kata Enrique di situs resmi klub.

Dalam kemenangan 2-1, yang memungkinkan Barca terus menempel Real Madrid dengan selisih dua poin itu, Messi dan Suarez masing-masing menyumbang satu gol.