Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berbagi Ilmu
Peribahasa kacang lupa kulitnya tampaknya tidak berlaku bagi Nanang Supriyadi. Meski sempat vakum lama dari dunia sepak bola, Nanang tampaknya masih “gatal” menularkan ilmunya pada pemain-pemain muda di IM yang tak lain adalah klub tempatnya mengawali karier sebagai pemain sepak bola.
“Saya diminta Pak Rohanda (pelatih Persema) untuk melatih di IM,” tutur Nanang.
Sosok Rohanda juga disebut Nanang sebagai salah satu orang yang berjasa dalam kariernya sebagai pemain sepak bola. “Saya dulu di IM yang melatih juga Pak Rohanda,” ujarnya.
Mengantongi lisensi kepelatihan D PSSI dan segudang pengalamannya selama bermain di kancah nasional bersama Arema, membuat Nanang tak segan untuk menularkan ilmunya pada pemain muda.
Di sisi lain menjadi pelatih di klub sepak bola lokal jelas tidak bisa diandalkan Nanang sebagai satu-satunya sumber penghidupan. Kesibukan utama Nanang adalah bekerja di percetakan dan membuka toko pracangan bersama istrinya. Memiliki rumah di tengah-tengah perkampungan padat, toko kelontong Nanang paling dikenal masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah, ya disyukuri saja,” ungkapnya.
DATA DIRI
Nama: Nanang Supriyadi
Tempat, tanggal lahir: Malang, 26 Maret 1973
Istri: Mistiani
Anak:
Karir: