Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Nanang Supriadi dan Rekor 11 Tahun Bela Arema

By Ovan Setiawan - Sabtu, 5 November 2016 | 09:05 WIB
Nanang Supriyadi, memperlihatkan foto semasa menjadi pemain Arema. (OVAN SETIAWAN/JUARA.NET)

Di antara deretan pemain yang pernah membela Arema, rekor pemain terlama berkostum tim kebanggaan Arek-arek Malang masih tetap dipegang oleh Nanang Supriadi. Pria kelahiran 26 Juni 1973 ini sebelas musim membela tim Singo Edan yakni pada musim kompetisi Liga Indonesia 1993-2004.

Alasannya cukup sederhana kenapa dirinya begitu betah bermain untuk Arema, yakni karena dekat dengan rumah. "Karena dekat dengan rumah, main di mana saja toh tetap bermain sepak bola," tutur Nanang.

11 musim di Arema, bukan berarti tidak ada tim lain yang menggoda Nanang. Bahkan waktu itu Persebaya Surabaya pernah melakukan pembicaraan serius dengannya. "Dulu banyak klub yang menginginkan saya, termasuk Persebaya, tapi ya mungkin karena dekat dari rumah itu tadi," ungkap suami dari Mistiani ini.

Selain betah terhadap godaan klub lain, untuk bisa bertahan sebelas musim di Arema bukan perkara mudah. Nanang harus pandai-pandai mengatur performa bila tak ingin terkena evaluasi dari pelatih.

"Alhamdulillah saya waktu itu jaga kondisi terus, kadang berlatih sendiri dan istirahat juga harus cukup," kenang bapak tiga anak ini. Tak heran berkat perjuangannya, kala itu Nanang kerap menduduki posisi inti.

Nanang mengawali karier sebagai pemain sepak bola di anggota kompetisi internal Pengcab PSSI Kota Malang, Indonesia Muda (IM), saat berumur 16 tahun. Bermodal skill dan kecepatan yang mumpuni, Nanang akhirnya masuk sebagai anggota tim Persema Yunior saat masih usia 19 tahun pada tahun 1990. Dua tahun kemudian Nanang membela Persema senior yang bermain di Liga Perserikatan.

Di Persema, Nanang hanya bertahan satu musim. Pada 1994 dirinya mencoba peruntungan dengan melamar ke Arema yang akan bermain di Liga Indonesia yakni gabungan antara klub Perserikatan dan Galatama. Setelah melalui proses seleksi, Nanang akhirnya bergabung bersama Arema hingga tahun 2005.

Salah satu Prestasi Nanang selama 11 musim tersebut yakni turut mengantarkan Arema menjuarai divisi utama di bawah besutan pelatih Benny Dolo. Nanang memilih mengundurkan diri dari Arema pindah ke Mojokerto Putera kemudian sempat berkarier di Persekam Metro FC dan berhenti di Persikoba Batu.

Berbagi Ilmu

Peribahasa kacang lupa kulitnya tampaknya tidak berlaku bagi Nanang Supriyadi. Meski sempat vakum lama dari dunia sepak bola, Nanang tampaknya masih “gatal” menularkan ilmunya pada pemain-pemain muda di IM yang tak lain adalah klub tempatnya mengawali karier sebagai pemain sepak bola.

“Saya diminta Pak Rohanda (pelatih Persema) untuk melatih di IM,” tutur Nanang.

Sosok Rohanda juga disebut Nanang sebagai salah satu orang yang berjasa dalam kariernya sebagai pemain sepak bola. “Saya dulu di IM yang melatih juga Pak Rohanda,” ujarnya.

Mengantongi lisensi kepelatihan D PSSI dan segudang pengalamannya selama bermain di kancah nasional bersama Arema, membuat Nanang tak segan untuk menularkan ilmunya pada pemain muda.

Di sisi lain menjadi pelatih di klub sepak bola lokal jelas tidak bisa diandalkan Nanang sebagai satu-satunya sumber penghidupan. Kesibukan utama Nanang adalah bekerja di percetakan dan membuka toko pracangan bersama istrinya. Memiliki rumah di tengah-tengah perkampungan padat, toko kelontong Nanang paling dikenal masyarakat sekitar.

“Alhamdulillah, ya disyukuri saja,” ungkapnya.

DATA DIRI

Nama: Nanang Supriyadi

Tempat, tanggal lahir: Malang, 26 Maret 1973

Istri: Mistiani

Anak:

  1. Denis Irvan Priyadi
  2. Deni Rahmad Priyadi
  3. Nova Anandita Putri Priyadi

Karir:

  • Indonesia Muda
  • Persema Jr. (1990)
  • Persema Senior (1992)
  • Arema (1993-2005)
  • Mojokerto Putera (2006)
  • Persekam Metro FC (2007)
  • Persikoba Kota Batu (2008)
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P