Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Memori Kesuksesan Juventus di Liga Champions:
1985
Belum ada fase grup. Perjalanan di Piala Champions 1984-1985 masih berupa empat babak sistem gugur dua leg kandang-tandang sebelum mencapai final.
Juventus mulus sampai ke final karena memperoleh lawan-lawan "mudah" di babak I, II, perempat final, dan semifinal: Ilves (Finlandia), Grasshoppers(Swiss), Sparta Praha (Cekoslovakia), serta Bordeaux(Prancis).
Di final barulah Juve menghadapi partai terberat. Juara bertahan Liverpool masih diperkuat Ian Rush, Kenny Dalglish, Ronnie Whelan, dan Bruce Grobbelaar.
Dibayang-bayangi Tragedi Heysel, Juventus menang 1-0 lewat penalti bintangnya, Michel Platini.
1996
Sudah ada fase grup, tetapi peserta masih dibatasi hanya juara liga. Jadi, kompetisi ketika itu belum seketat dan sepanjang sekarang.
Kendati demikian, Juventus memperlihatkan kekuatannya, yang memang sedang tumbuh bersama Alessandro Del Piero dan pelatih Marcello Lippi, dengan menyingkirkan tim-tim kuat.
Borussia Dortmund (Jerman) di fase grup, Real Madrid (Spanyol) di perempat final, dan Ajax (Belanda) pada pertandingan pamungkas.
Ajax sedang kuat-kuatnya dengan generasi emas Louis van Gaal seperti Edgar Davids, Jari Litmanen, dan Patrick Kluivert. Sekali lagi Juve menaklukkan juara bertahan. Kali ini lewat adu penalti.
[video]https://video.kompas.com/e/5189843207001_v1_pjuara[/video]