Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juventus, Modal Dream Team Serie A

By Sabtu, 29 Oktober 2016 | 11:02 WIB
Para pemain Juventus FC merayakan gol kedua mereka kegawang Sampdoria dalam laga Serie A di Juventus Stadium, Turin, Italia, 26 Oktober 2016. (GETTY IMAGES)

Butuh waktu agak lama bagi Juventus untuk mengembalikan dominasinya di Italia pasca-calciopoli. Agak lama, tapi akhirnya bisa direalisasikan.

Penulis: Dwi Widijatmiko

Sekarang Juventus sudah menjadi yang terkuat lagi di Negeri Piza. Scudetto lima kali beruntun sejak 2011/12 adalah buktinya.

Bisa dibilang Serie A sudah tidak lagi menyajikan tantangan buat Juventus. Seperti dikutip dari Juara. net, bahkan Juventus B pun masih cukup kompetitif untuk bersaing di jalur scudetto.

Sebagai klub yang selalu ingin menjadi lebih baik, Juventus jadi membidik target di level yang lebih tinggi. "Liga Champion adalah prioritas pertama kami musim ini," ujar pelatih Massimiliano Allegri kepada ESPN FC.

Juventus tahu mereka punya peluang untuk menjuarai LC. Kelolosan ke fi nal 2014/15 memacu kepercayaan diri mereka.

Tapi, Juventus juga paham menyusul kegagalan di 2014/15 dan 2015/16, mereka perlu meningkatkan kualitas diri. "Apa yang sudah kami lakukan di LC sejauh ini belum cukup. Kami harus terus ambisius," kata kiper andalan Juve, Gianluigi Buffon.

Persiapan pun dilakukan. Kualitas teknik coba ditingkatkan lewat manuver di bursa transfer.

Juventus memang kehilangan Paul Pogba. Tapi, uang penjualannya dipakai untuk mengumpulkan deretan pemain terbaik di semua lini permainan, setidaknya di kelas Serie A.

Sebelumnya Juventus sudah punya kiper dan bek terbaik di Italia dengan Gianluigi Buffon serta trio Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, dan Giorgio Chiellini.

Sekarang lini tengah dan depan juga jempolan. Miralem Pjanic, salah satu gelandang terbaik Serie A untuk urusan akurasi operan dan bola-bola mati, direkrut melengkapi otot Claudio Marchisio, Sami Khedira, dan Mario Lemina.

Sementara dengan membeli Gonzalo Higuain, Juventus menduetkan dua raja gol Serie A. Higuain dan Paulo Dybala beriringan di peringkat satu-dua capocannonieri 2016/17.

Juventus bisa dibilang membawa sebuah skuat dream team Serie A untuk mencoba merebut trofi LC. Secara signifikan, I Bianconeri mengusung pasukan yang lebih berkualitas ketimbang musim-musim sebelumnya.

Kesuksesan di Liga Champion selama ini identik dengan gelontoran uang. Semakin mahal sebuah tim, semakin besar peluangnya menjadi juara.

Dalam hal market value, Juve kini memiliki tim termahal yang pernah dibentuknya sejak 2007/08. Di antara partisipan LC 2016/17, skuat Si Nyonya Tua masuk delapan besar tim termahal.

Karena Juventus kini masuk delapan besar tim termahal, seharusnya pencapaian minimal mereka adalah perempat final.