Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada musim 2013/14, ketika Milan dilatih oleh Max Allegri lalu diteruskan oleh Clarence Seedorf, Milan memiliki banyak pemain tengah yang menjadi saingan Cristante.
Dijualnya Cristante menjadi sumber kemarahan para suporter, yang menganggap Milan hanya buang-buang SDM pribumi.
Sebelum Cristante ada nama Alberto Paloschi. Masuk ke Milan senior pada 1 Juli 2008 hanya untuk dijual ke Parma satu bulan kemudian.
Dari Parma, Paloschi dijual Genoa dan kemudian dijual kembali ke Milan pada 9 Agustus 2011. Di Milan, Paloschi sekali lagi bukan pemain reguler.
Baca Juga:
Ia dipinjamkan ke Chievo Verona hingga pertengahan musim 2012/13, yang kemudian dibeli secara permanen. Dari Chievo, Paloschi lantas pindah negara.
Ia pindah ke Inggris, bergabung dengan Swansea City. Hanya satu musim di sana, memasuki musim ini, pemain kelahiran 4 Januari 1990 itu kembali ke Italia, bergabung dengan Atalanta.
Mungkin hanya suporter Milan yang masih ingat bahwa Paloschi adalah alumnus akademi Milan. Hachim Mastour juga disekolahkan ke klub lain. Gelandang serang tim nasional Maroko kelahiran Italia itu masih menjadi milik Milan.
Hanya, sejak musim 2015/16, Mastour dipinjamkan ke Malaga dan musim ini ke klub kecil Belanda, PEC Zwolle.
Kemudian, ketika Sinisa Mihajlovic menjadi pelatih Milan, ia punya policy untuk menahan pemain-pemain muda yang dimiliki klub. Pada musim 2015/16, Mihajlovic menaikkan status tiga pemain: Gianluigi Donnarumma, Davide Calabria, dan Manuel Locatelli.
Ketiganya masih di Milan saat ini. Vincenzo Montella dan para pembesar Milan mulai bisa melihat visi yang dimiliki Mihajlovic, yang meninggalkan Milan pada 12 April 2016.
Montella, pelatih musim ini, sedikit demi sedikit bisa yakin bahwa Milan akan kembali ke masa jaya bersama pemain-pemain binaan asli klub itu. Memang tidak ada hasil instan, tetapi mungkin Milan memang butuh waktu yang tidak sejenak untuk bisa memanen hasil para pemain mudanya.
[video]https://video.kompas.com/e/5186606467001_v1_pjuara[/video]