Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Fokus Terpecah
Pada 2013, selepas memperkuat tim Maluku pada Piala Suratin di Bekasi, Pandi tidak langsung pulang kampung.
Sang paman menganjurkannya bertahan agar bisa mendapat tim yang lebih baik. Tahun itu juga, ia lolos seleksi di Persijatim untuk Divisi Satu.
Menjelang babak 8 besar, Pandi hijrah ke Perserang atas ajakan pelatih Isman Jasulmei. Langkah Perserang langsung terhenti, tetapi kabar soal talenta Pandi sudah menyebar.
Tahun berikutnya, Bambang Nurdiansyah mengajak Pandi ke Cilegon United untuk Divisi Dua. Di bawah Banur, panggilan sang pelatih, Pandi langsung mempersembahkan gelar juara.
Di tahun yang sama, Pandi membawa Cilegon United menjadi tim terbaik Divisi Satu. Bersama tim itu pula ia tampil di Piala Kemerdekaan di bawah pelatih Imam Riyadi.
"Saat ikut membawa Cilegon United menjuarai Divisi Satu, dia mendapat bonus sepeda motor. Pandi menguangkan bonusnya dan dikirimkan ke kampung untuk dibelikan sepeda motor bagi kami," begitu Ismail mengenang kejadian.
Banur terkesan dengan Pandi hingga merekrutnya ke Persija untuk Piala Jenderal Sudirman.
Sempat dianggap sekadar memenuhi regulasi pemain muda, Pandi mencuri hati lewat aksi istimewa saat diturunkan di awal babak kedua laga 16 besar versus PS TNI.
“Sejak awal, saya melihat Pandi sebagai pemain sayap yang komplet. Selain punya teknik dan kecepatan, mentalnya tak surut kendati dihantam pemain lawan dan punya naluri gol bagus," kata Banur.