Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hujan lebat mengguyur Kota Padang sejak tiga hari lalu. Tak hanya membawa dampak terhadap aktivitas warga dan bencana, kondisi ini juga mengganggu jadwal persiapan Semen Padang menjalani latihan rutin.
Semula, sesi latihan Semen Padang dijadwalkan pada Minggu (16/10) pagi di Stadion Agus Salim. Latihan ini dilakukans ebagai persiapan menjelang pertemuan dengan Barito Putra pada Rabu (18/10).
Kondisi ini memaksa sesi latihan dipindahkan ke dalam ruangan. Pelatih Nilmaizar memilih lapangan futsal berstandar internasional di kawasan Bay Pass Padang.
“Tadinya, kami akan berlatih strategi di Agus Salim. Tetapi, hujan yang turun sejak Sabtu malam tak berhenti juga. Sementara kami harus tetap berlatih," ucap Nilmaizar.
"Sebagai jalan keluarnya, kami memilih lapangan futsal Rafhely di Bay Pass Padang sebagai alternatif,” tuturnya.
Selain Handy Ramdan yang tak kelihatan di lapangan, semua pemain SP tampak antusias menjalani latihan di lapangan futsal berstandar internasional satu-satunya di Sumatera Barat itu.
Bahkan, gelandang sayap mungil Riko Simanjuntak mengaku latihan di lapangan futsal adalah reunian karena pemain asal Medan ini pernah bergabung dengan salah satu klub futsal di Medan.
Baca Juga:
“Dulu, sebelum ke Semen Padang saya sempat bermain futsal dan bertanding di Piala Walikota Pekanbaru. Jadi, latihan di sini seperti mengulang apa yang pernah saya lakoni dulu,” kata gelandang sayap bernomor punggung 20 itu.
Latihan di tengah gemercik hujan lebat di atap gedung futsal milik Ketua Aosisasi Futsal Provinsi Sumbar itu diawali dengan pemansan bersama pelatih fisik Deno Fetriansyah. Kemudian dilanjutkan dengan latihan stretegi.
Nilmaizar lebih memfokuskan kepada strategi menyerang. Karena menurutnya, melawan Barito ia akan lebih menginstruksikan pemainnya untuk tampil menekan sejak awal pertandingan.
“Ya, kami mungkin akan mengambil inisiatif menyerang sejak menit-menit awal. Strategi ini yang biasa kami pakai saat bermain di kandang," ujar Nilmaizar.
"Tetapi, bukan berarti kami mengabaikan pertahanan. Semuanya sudah saya siapkan dan dalam dua hari tersisa saya akan memaksimalkannya. Sayang, hujan sejak beberapa hari ini tak pernah reda,” ucapnya.
Latihan di lapangan futsal diakui Nilmaizar kurang maksimal. Namun, ia menilai hal ini jauh lebih baik dibanding latihan di lapangan basah, becek, dan tergenang air.
Selain tidak maksimal, bermain di lapangan dengan kondisi basah memperbesar risiko cedera pemain ketimbang berlatih di lapangan futsal.
“Pilihan ini yang mesti kami ambil. Kalau kami tetap di lapangan rumput terbuka, bisa berakibat fatal. Selain menjaga kualitas rumput lapangan agar tak rusak, pemain pun bisa terserang demam atau cedera," kata Nilmaizar.
[video]https://video.kompas.com/e/5170065229001_v1_pjuara[/video]