Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tiga Perubahan Mengejutkan di Liverpool FC

By Senin, 17 Oktober 2016 | 13:23 WIB
Manajer Liverpool FC, Juergen Klopp, merayakan kemenangan timnya atas Swansea City dalam pertandingan Premier League di Stadion Liberty, Swansea, Wales, 1 Oktober 2016. (JULIAN FINNEY/GETTY IMAGES)

Tak ada satu pun yang kekal kecuali perubahan. Prinsip itu sepertinya menjadi dasar sejumlah keputusan Juergen Klopp di Liverpool.

Penulis: Anggun Pratama

Juergen Klopp bisa meyakinkan sejumlah pemainnya untuk mengubah posisi ber main. Tugas itu tak mudah mengingat pesepak bola biasanya punya keyakinan bahwa posisi tempat mereka bermain merupakan hal sakral.

Pemain pasti menunjukkan resistensi. Hanya pelatih top yang bisa meyakinkan pemain tersebut untuk berubah posisi dan berhasil meningkatkan performa sang pemain dan juga tim.

Di Liverpool saat ini ada tiga pemain yang merasakan perubahan positif setelah berganti posisi.

JORDAN HENDERSON


ordan Henderson merayakan kemenangan setelah pertandingan Chelsea kontra Liverpool di Stamford Bridge, London, Inggris, 16 September 2016. (CLIVE ROSE/GETTY IMAGES)

Ketika Klopp datang, Jordan Henderson merupakan gelandang serang. Ia mendapat tanggung jawab besar buat menciptakan peluang di sepertiga akhir daerah permainan.

Kini, Henderson menjadi jangkar dari lini tengah Liverpool. Perannya menjadi deep-lying playmaker. Hendo menjadi pengendali permainan Si Merah seperti yang dilakukan oleh Steven Gerrard pada 2013-2014.

Hendo juga kerap muncul dari lini kedua buat mengejutkan lawan. Modal defensive awareness yang mumpuni membuatnya juga bagus dalam tugas bertahan.

Yang pasti, sang kapten selalu menjadi pemain paling belakang di antara Lallana dan Wijnaldum.

JAMES MILNER


Selebrasi James Milner dalam laga melawan Swansea City di Liberty Stadium, Swansea, Wales, 01 Oktober 2016. (JULIAN FINNEY/GETTY IMAGES)

Alasan awal James Milner mau pindah ke Liverpool adalah godaan dari Brendan Rodgers yang ingin menggunakan jasanya sebagai gelandang sentral.

Ketika Klopp datang, posisinya pun kebanyakan sebagai gelandang sentral, terkadang winger, sesekali bek sayap.

Di 2016-2017, posisi yang disebut terakhir menjadi posisi utamanya. Milner menjelma menjadi bek sayap kiri top, menggusur Alberto Moreno. Pengakuan diberikan oleh bek sayap asli milik Si Merah, Nathaniel Clyne.

"Saya sudah berlatih sebagai bek kiri di sepanjang karier dan ia datang membuat semuanya menjadi terlihat mudah. James menikmati peran baru itu dan juga rutin masuk dalam daftar pencetak gol. James pemain berpengalaman yang sangat profesional. Setiap tim butuh James Milner. Ia bisa bermain di berbagai posisi," kata Clyne.

ADAM LALLANA


Pemain Liverpool, Adam Lallana dalam laga melawan Swansea City di Liberty Stadium, Swansea, Wales, 01 Oktober 2016. (STU FORSTER/GETTY IMAGES)

Adam Lallana dikenal sebagai gelandang serang berkaki lincah dengan insting top buat melepas umpan matang atau bahkan menyelesaikan serangan timnya.

Kelincahan itu juga kerap membuat Lallana dimainkan sebagai gelandang sayap.

Akan tetapi, tidak bagi Klopp. Ia menemukan fungsi lain tenaga besar Lallana yang bisa dikombinasikan dengan kelincahannya.

Lallana digeser lebih dalam menjadi gelandang sentral. Keputusan itu yang membuat Milner lantas dijadikan bek kiri. Sejauh ini, Lallana bersinar dengan peran baru tersebut.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P