Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pertama, Ter Stegen kurang cermat melepas operan kepada Sergio Busquets sehingga memudahkan Pione Sisto membuka skor. Ia juga berandil memberi "assist" kepada Pablo Hernandez pada pengujung babak kedua.
Mudah Bobol
Bukan kali ini saja Ter Stegen menjadi biang kerok kegagalan tim mendulang poin penuh. Awal musim lalu, kiper berpaspor Jerman itu pernah menderita sembilan gol dalam tiga laga di Piala Super Eropa (vs Sevilla) dan Supercopa de Espana (vs Bilbao).
Saat meladeni Sevilla, Ter Stegen jebol empat kali, tapi beruntung rekan setimnya mampu mencetak lima gol sehingga Barca tetap menjuarai Piala Super Eropa 2015 dengan keunggulan 5-4 di papan skor.
Situasi ini tak terulang di Supercopa de Espana 2015, di mana Ter Stegen terpaksa lima kali memungut bola dari gawang, masing-masing empat di leg I dan satu di leg II. Barcelona bertekuk lutut 1-5 di hadapan Bilbao.
Berdasarkan statistik keseluruhan, Ter Stegen hanya pernah 22 kali menorehkan clean sheet selama 54 kesempatan membela Barcelona (0,41 per laga).
Rasionya masih kalah dari dua kiper utama terdahulu, Claudio Bravo (0,57) dan Victor Valdes (0,44).
Hal ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai kepantasan Ter Stegen menyandang status kiper utama.
Barcelona dianggap perlu menyikapinya secara serius karena eks pemain Borussia Moenchengladbach tersebut berpotensi menjadi titik lemah yang dapat merugikan tim.