Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Deklarasi Jose Mourinho untuk memainkan sepak bola yang agresif menjadi kisah utama dalam tujuh pertandingan pertama yang telah dilalui Manchester United musim ini. Memang, ada beberapa hari yang menjadi sumber kekecewaan. Akan tetapi, penampilan United tidak lagi hanya “berseragam” tunggal dan membosankan seperti ketika ditangani Louis van Gaal.
Penulis: Dian Savitri
United bermain menyerang selama melayani Stoke City, 2 Oktober lalu. Sayangnya, pertandingan berakhir 1-1. Mourinho menyebut permainan anak asuhannya sebagai yang tercantik selama musim ini.
Meski kehilangan dua angka, United bermain cepat dan efisien dalam hal operan dan pergerakan.
Itu seperti saat mereka mengalahkan juara Premier League 2015/16, Leicester City, dengan skor 4-1 satu pekan sebelumnya.
“Kami tak percaya tak bisa menang atas Watford. Kami bahkan bermain lebih bagus ketimbang saat mengalahkan Leicester karena bisa membuat 10 atau 11 kesempatan untuk membuat gol di depan kiper Watford,” kata Ander Herrera, gelandang United, kepada The Guardian.
"Ia adalah pemain terbaik mereka dan hal itu membuktikan segalanya. Suporter bisa bangga karena kami telah melakukan segala nya dan berusaha keras untuk menang," lanjutnya.
Apakah dengan demikian Mourinho lebih baik dibandingkan Van Gaal?
Setelah tujuh pertandingan, United berada di posisi ke-6 dengan 13 poin. Satu musim lalu, mereka berada di posisi kedua dengan 16 poin.
Pasukan Mourinho membuat lebih banyak satu gol (13) dibanding pasukan Van Gaal pada waktu yang sama. Hanya, kebobolan Mourinho lebih banyak tiga gol, yaitu delapan.