Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Barangkali lebih adil jika membandingkannya dengan musim pertama Van Gaal di United.
Setelah tujuh pertandingan, pada musim 2014/15, United berada di tempat ke-4, namun hanya memiliki 11 poin, membuat 13 gol, dan kebobolan 11 gol.
Selain itu, Premier League dua musim lalu dinilai tidak sekompetitif musim ini. Jadi, Mourinho dengan dua poin lebih banyak dianggap sebagai perkembangan.
Semangat Tim
Ujian datang ketika United mengalami tiga kali kekalahan dalam delapan hari: dua kali di Premier League (termasuk derbi Manchester) dan satu kali di Liga Europa. Mourinho mengkritik pemainnya karenanya.
Henrikh Mkhitaryan, Jesse Lingard, Luke Shaw, Daley Blind, dan Eric Bailly menjadi pihak bersalah. Kecuali Mkhitaryan, pemain lainnya masuk dalam starting XI.
Kemarahan Mourinho berbuah hasil. Setelah kalah dari Watford, United menang tiga kali beruntun, masing-masing di Piala Liga, Liga Europa, dan Premier League.
Ditutup dengan hasil seri melawan Stoke, berarti The Red Devils tak kalah dalam empat pertandingan beruntun.
Lalu, di mana posisi Wayne Rooney? Sebelum musim ini bergulir, Mourinho menyatakan pemain berusia 30 tahun itu tidak seharusnya ditempatkan sebagai gelandang.
Lebih ke depan, entah itu sebagai striker atau di belakang striker, namun bukan gelandang. Untuk beberapa suporter United, Rooney menjadi "penyakit" di dalam tim. Akan tetapi, masalah yang dihadapi Rooney tidak dimulai musim ini, melainkan sejak musim terakhir Sir Alex Ferguson menjabat sebagai manajer, yaitu 2012/13. Ketika itu, Rooney di-drop pada dua pertandingan terakhir walau tidak mengalami cedera. Banyak yang memprediksi Rooney akan pergi kelar musim itu.