Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Perbaikan Van Gaal dan Solusi Rooney di Manchester United

By Kamis, 13 Oktober 2016 | 12:07 WIB
Zlatan Ibrahimovic memberikan selamat kepada rekan timnya Wayne Rooney setelah mencetak gol kegawang Zorya Luhansk dalam pertandingan UEFA Europa League group A di Old Trafford, 29 September 2016. (LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES)

Deklarasi Jose Mourinho untuk memainkan sepak bola yang agresif menjadi kisah utama dalam tujuh pertandingan pertama yang telah dilalui Manchester United musim ini. Memang, ada beberapa hari yang menjadi sumber kekecewaan. Akan tetapi, penampilan United tidak lagi hanya “berseragam” tunggal dan membosankan seperti ketika ditangani Louis van Gaal.

Penulis: Dian Savitri

United bermain menyerang selama melayani Stoke City, 2 Oktober lalu. Sayangnya, pertandingan berakhir 1-1. Mourinho menyebut permainan anak asuhannya sebagai yang tercantik selama musim ini.

Meski kehilangan dua angka, United bermain cepat dan efisien dalam hal operan dan pergerakan.

Itu seperti saat mereka mengalahkan juara Premier League 2015/16, Leicester City, dengan skor 4-1 satu pekan sebelumnya.

“Kami tak percaya tak bisa menang atas Watford. Kami bahkan bermain lebih bagus ketimbang saat mengalahkan Leicester karena bisa membuat 10 atau 11 kesempatan untuk membuat gol di depan kiper Watford,” kata Ander Herrera, gelandang United, kepada The Guardian.

"Ia adalah pemain terbaik mereka dan hal itu membuktikan segalanya. Suporter bisa bangga karena kami telah melakukan segala nya dan berusaha keras untuk menang," lanjutnya.

Apakah dengan demikian Mourinho lebih baik dibandingkan Van Gaal?

Setelah tujuh pertandingan, United berada di posisi ke-6 dengan 13 poin. Satu musim lalu, mereka berada di posisi kedua dengan 16 poin.

Pasukan Mourinho membuat lebih banyak satu gol (13) dibanding pasukan Van Gaal pada waktu yang sama. Hanya, kebobolan Mourinho lebih banyak tiga gol, yaitu delapan.

Barangkali lebih adil jika membandingkannya dengan musim pertama Van Gaal di United.

Setelah tujuh pertandingan, pada musim 2014/15, United berada di tempat ke-4, namun hanya memiliki 11 poin, membuat 13 gol, dan kebobolan 11 gol.

Selain itu, Premier League dua musim lalu dinilai tidak sekompetitif musim ini. Jadi, Mourinho dengan dua poin lebih banyak dianggap sebagai perkembangan.

Semangat Tim

Ujian datang ketika United mengalami tiga kali kekalahan dalam delapan hari: dua kali di Premier League (termasuk derbi Manchester) dan satu kali di Liga Europa. Mourinho mengkritik pemainnya karenanya.

Henrikh Mkhitaryan, Jesse Lingard, Luke Shaw, Daley Blind, dan Eric Bailly menjadi pihak bersalah. Kecuali Mkhitaryan, pemain lainnya masuk dalam starting XI.

Kemarahan Mourinho berbuah hasil. Setelah kalah dari Watford, United menang tiga kali beruntun, masing-masing di Piala Liga, Liga Europa, dan Premier League.

Ditutup dengan hasil seri melawan Stoke, berarti The Red Devils tak kalah dalam empat pertandingan beruntun.

Lalu, di mana posisi Wayne Rooney? Sebelum musim ini bergulir, Mourinho menyatakan pemain berusia 30 tahun itu tidak seharusnya ditempatkan sebagai gelandang.

Lebih ke depan, entah itu sebagai striker atau di belakang striker, namun bukan gelandang. Untuk beberapa suporter United, Rooney menjadi "penyakit" di dalam tim. Akan tetapi, masalah yang dihadapi Rooney tidak dimulai musim ini, melainkan sejak musim terakhir Sir Alex Ferguson menjabat sebagai manajer, yaitu 2012/13. Ketika itu, Rooney di-drop pada dua pertandingan terakhir walau tidak mengalami cedera. Banyak yang memprediksi Rooney akan pergi kelar musim itu.

Musim berikutnya, enam kali David Moyes tidak memasukkan Rooney dalam skuat di Premier League sepanjang musim. Sekali lagi, tidak ada catatan cedera yang dialami Rooney ketika itu.

Kini Mourinho tidak memainkan Rooney sebagai pemain inti dalam dua pertandingan terakhir di liga. Penampilan United pada dua partai itu, melawan Leicester dan Stoke, lebih baik dibanding sebelumnya.

Kenyataan itu membuat sang manajer menjadi makin populer di antara mereka yang ingin Rooney pergi dari Old Trafford.

Tugas Mourinho untuk menentukan apa yang harus dilakukan terhadap Rooney pada sisa musim. 

Rapor Manchester United Setelah Tujuh Pertandingan dalam Lima Musim

2016/17

FORMASI DOMINAN: 4-2‑3‑1

  • Posisi: 6
  • Menang: 4
  • Seri: 1
  • Kalah: 2
  • Gol: 13
  • Kebobolan:8

2015/16

FORMASI DOMINAN: 4‑2‑3‑1

  • Posisi: 2
  • Menang: 5
  • Seri: 1
  • Kalah: 1
  • Gol: 12
  • Kebobolan:5

2014/15

FORMASI DOMINAN: 4‑4-2

  • Posisi: 7
  • Menang: 3
  • Seri: 2
  • Kalah: 2
  • Gol: 13
  • Kebobolan:10

2013/14

FORMASI DOMINAN: 4‑2‑3‑1

  • Posisi: 12
  • Menang: 3
  • Seri: 1
  • Kalah: 3
  • Gol: 10
  • Kebobolan:9

2012/13

FORMASI DOMINAN: 4-2-3-1

  • Posisi: 3
  • Menang: 5
  • Seri: 0
  • Kalah: 2
  • Gol: 17
  • Kebobolan: 8
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P